Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Haus Validasi; Ketika Prestasi Jadi Alat untuk Mendapat Pengakuan

6 Januari 2025   22:12 Diperbarui: 7 Januari 2025   06:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah kejuaraan lomba , sumber : freepik.com

Pada era media sosial saat ini, kehidupan dipenuhi dengan ragam kompetisi dan sering dijadikan ajang unjuk diri.
Sebagian orang membutuhkan validasi atas capaian prestasi yang masuk dalam kebutuhan tak terlihat.

Menariknya kebutuhan validasi ini menjadi sangat nyata bagi sebagian orang.

Secara umum setiap manusia pada titik tertentu pernah mempunyai keinginan ingin diapresiasi atas apa yang telah kita capai.

Hanya saja jika kebutuhan pengakuan ini menjadi terlalu dominan, pada akhirnya bisa menjadi ciri perilaku individu tertentu. Inilah yang dikenal sebagai fenomena haus validasi.

Apa itu Haus Validasi?

Haus validasi adalah kondisi di mana seseorang merasa perlu untuk terus mendapatkan pengakuan atau apresiasi dari orang lain atas apa yang mereka lakukan.

Orang yang haus validasi sering kali mengaitkan harga dirinya dengan seberapa banyak pujian yang diterima. Padahal, penghargaan atas diri sendiri sejatinya tidak selalu harus datang dari luar.

Ketika Validasi Menjadi Tujuan Utama

Mari kita ilustrasikan dengan sebuah contoh. Seorang teman yang sering diundang menjadi pembicara di berbagai instansi mungkin merasa bangga dengan pencapaiannya. Wajar, bukan?

Namun jika setelah setiap acara, dia selalu menceritakan kesuksesannya secara berlebihan kepada sekelompok teman-temannya dan memaksa mereka untuk mengomentari atau memuji, hal ini bisa menjadi tanda haus validasi.

Tindakan seperti ini sebenarnya tidak hanya menciptakan beban bagi lawan bicara, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri.
Dengan terus mencari validasi eksternal, seseorang akan kesulitan merasa puas dengan dirinya sendiri tanpa adanya pujian atau apresiasi dari orang lain.

Mengapa Haus Validasi Terjadi?

Ketika seseorang merasa tidak cukup baik, mereka cenderung mencari pengakuan dari luar untuk menutupi perasaan tersebut.

Selain itu dalam tatanan sosial masyarakat kita, pencapaian sering kali menjadi ukuran kesuksesan, sehingga banyak orang merasa harus menunjukkan apa yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun