Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jelajah Lorong Waktu Melalui Ragam Bangunan Kuno di Kota Lasem

8 Januari 2024   17:35 Diperbarui: 9 Januari 2024   06:34 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis di halaman depan Pabrik Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Penulis di halaman depan Pabrik Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Pada halaman belakang rumah terpajang contoh tegel buatan pabrik dengan motif unik jaman dahulu kala. Saat ini pabrik tegel tidak beroperasi secara rutin melainkan akan beroperasi jika terdapat pesanan saja. 

Tampak Depan Rumah Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tampak Depan Rumah Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Bentuk bangunan rumah tegel sangat vintage dengan desain arsitektur Indis. Beberapa perabot seperti almari, meja dan kursi buatan jaman dulu juga masih ada dan terpajang rapi.

Halaman Belakang Rumah Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Halaman Belakang Rumah Tegel. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

3. Omah Merah (Rumah merah)

Bangunan bernama Omah merah adalah kediaman pribadi yang dibangun pada tahun 1860 oleh pengusaha Tionghoa. Lokasi Omah Merah ada di Desa Karangturi. Desain bangunannya unik berlanggam Hindia dan Tiongkok.

Penulis di salah satu spot Omah Merah. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Penulis di salah satu spot Omah Merah. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Selain mempunyai desain arsitektur Tionghoa, Omah Merah juga mempunyai bunker dan sumur kuning yang ada di halaman bagian belakang.

Bagian dalam Omah Merah. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Bagian dalam Omah Merah. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Fungsi bunker sendiri tersambung dengan pintu keluar pada sisi lain sebagai jalan keluar masuk nya candu atau opium. Menurut pemandu wisata, opium saat itu termasuk barang ilegal. Sehingga untuk mendapatkannya harus dengan jalan sembunyi-sembunyi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun