Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pariwisata Berbasis Masyarakat, Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Berkelanjutan di Desa Wisata Saba Baduy

4 Januari 2024   20:41 Diperbarui: 6 Januari 2024   08:35 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Saba Baduy Luar, sumber doc. pribadi

Adanya paket wisata membuat wisatawan yang berkunjung  mempunyai gambaran umum tentang kegiatan yang bisa dilakukan di desa wisata. Hasil penjualan paket wisata akan kembali ke penduduk desa sehingga  roda ekonomi masyarakat desa ikut berputar.

Nilai - Nilai Luhur

Sebagian besar desa wisata masih mempertahankan nilai-nilai luhur dan meyakini pantangan yang dirangkum dalam aturan tak tertulis. Adanya aturan tak tertulis ini berasal dari leluhur sejak jaman dahulu kala.

Aturan tak tertulis dari leluhur wajib dipatuhi baik penduduk desa maupun wisatawan jika berkunjung ke desa. Aturan tak tertulis ini memuat nilai-nilai luhur yang masuk dalam  kearifan lokal. 

Selain nilai - nilai luhur, aturan tak tertulis juga memuat sanksi atau hukuman bagi yang melanggar aturan tersebut.

Pengalaman di Desa Wisata Saba Baduy

Pada bulan Maret 2022 Saya berkesempatan mengunjungi Desa Wisata Saba Baduy. Lokasi tepatnya ada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Banten. Desa wisata ini berjarak 40 km dari Rangkasbitung Banten.

Desa Saba Budaya Baduy, dibagi menjadi dua wilayah yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Ada dua tanda pembeda  antara masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam. 

Pada masyarakat Baduy Luar terlihat menggunakan ikat kepala dan baju warna hitam. Sedangkan masyarakat Baduy Dalam terlihat menggunakan ikat kepala dan baju warna putih. 

Wilayah Baduy secara keseluruhan dihuni 26.000 jiwa. Topografi desa terletak diketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Kondisi geografis desa ini berupa bukit dan perkebunan. 

Jembatan Gajeboh dan Perbatasan

Perbatasan wilayah Baduy Luar dan Baduy Dalam dipisahkan sebuah jembatan yang terbuat dari anyaman akar pohon. Nama jembatan tersebut adalah Jembatan Gajeboh. Di bawah jembatan mengalir sungai Ciujung yang mempunyai arus sangat deras.

Durasi perjalanan wisatawan dari pintu masuk Baduy Luar sampai ke Jembatan Gajeboh memakan waktu 2 jam. Perjalanan dilakukan dengan cara treking berjalan kaki pada tanah yang berundak. Jika wisatawan ingin sampai ke wilayah Baduy Dalam, harus treking lagi selama 3 jam perjalanan.

Jembatan Gajeboh sumber: doc. prbadi
Jembatan Gajeboh sumber: doc. prbadi

Kegiatan Baduy Luar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun