Mohon tunggu...
Bayu Fitri
Bayu Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang pengamat hiruk pikuk media sosial dalam hal gaya hidup, finance, traveling, kuliner dan fashion. Tulisan saya bisa dibaca di blog https://bayufitri.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Menyikapi dan Jika Terlanjur Menjadi Korban KDRT

18 Desember 2023   18:09 Diperbarui: 20 Desember 2023   17:43 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaku dan Korban KDRT, sumber freepik.com

Maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) belakangan ini menimbulkan keprihatinan tersendiri. Terlebih jika KDRT sampai memakan korban jiwa. 

Korban KDRT umumnya ada pada pihak perempuan dan anak-anak. Keduanya berada di posisi yang lemah. 

Untuk perempuan sebagai korban KDRT faktor ketergantungan secara finansial atau ekonomi pada pelaku KDRT masih jadi pertimbangan utama untuk bertahan. 

Faktor selanjutnya ada upaya mempertahankan figur ayah yang harus ada untuk anak-anak yang dilahirkannya.

Selebihnya pada stigma norma masyarakat akan status perempuan yang bercerai dari suami. Status janda buat perempuan masih menjadi momok yang menakutkan dan menjadi bahan omongan tak berkesudahan di masyarakat.

Selesai pada Diri

Sebagai manusia dewasa, baik laki-laki maupun perempuan ketika memutuskan untuk membina hubungan ke jenjang suami istri selayaknya sudah harus selesai pada segala jejak persoalan diri.

Bagi yang punya luka trauma masa kecil dan aneka trauma psikis lainnya hendaknya menyembuhkan diri sendiri lebih dulu sebelum memutuskan untuk menikah.

Menikah atas dasar cinta dan janji sehidup semati plus satu iman belum cukup menjadi bekal untuk mengarungi perjalanan sepanjang hayat. 

Manisnya janji pernikahan akan bertemu dengan pahitnya kenyataan jika kedua belah pihak dihadapkan pada trauma masa kecil yang bisa kembali bagaikan bom waktu. 

Jadi selesaikan dulu berbagai macam persoalan yang ada dalam diri termasuk semua trauma masa lalu. Pasangan yang ditemui setelah dewasa bukan sebagai jalan pintas untuk menyembuhkan persoalan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun