Semua orang yang lahir dan besar di Indonesia pasti kenal dengan tempe. Penganan yang dilabeli sebagai "makanan wong cilik" ini sangat digemari semua kalangan.
Sebuah tempe bisa diolah dengan cara apapun. Mau digoreng, dikukus atau dijadikan bahan sambal tempe. Bahkan tempe saat ini bisa diolah menjadi makanan kekinian seperti burger tempe, steak tempe sampai nugget tempe.
Selain rasanya yang enak, tempe ternyata mempunyai zat baik bagi tubuh. Kandungan zat baik dalam tempe yaitu vitamin B, berfungsi sebagai zat antibakteri serta bisa mengobati beberapa penyakit tertentu.
Olahan tempe juga menjadi alternatif pilihan sumber pangan bagi kelompok vegetarian.
Tempe Segi Enam atau Tempe Bunder
Bahan baku pembuat tempe yang utama adalah kacang kedelai. Selanjutnya ada ragi yang membantu proses peragian atau fermentasi kacang kedelai menjadi tempe.
Tempe ala Mbah Masrifah Lasem sangat unik dalam proses peragiannya. Tidak hanya itu bentuk tempenya juga berbeda. Ada dua jenis bentuk tempe yaitu tempe persegi panjang dan tempe bentuk segi enam atau tempe bunder saking besarnya. Kedua jenis tempe sama-sama menggunakan pembungkus dari daun jati. Â
Generasi Keempat
Usaha pembuatan tempe Omah Mbah Masrifah dikerjakan dirumah sendiri yang berada di Pasar Gupit atau Pasar Sumerkepel, Sumber Girang, Lasem, Jawa Tengah. Usaha pembuatan tempe ini sudah berjalan hampir 45 tahun.
Â
Saat ini usaha pembuatan tempe dikelola oleh anak dan menantu Mbah Masrifah atau sudah masuk generasi keempat.
Ketika berkunjung ke Omah Tempe Mbah Masrifah, Saya bertemu dengan Mbak Yanti. Beliau adalah adalah menantu dari Mbah Masrifah. Bersama suaminya, Mbak Yanti meneruskan usaha pembuatan tempe dibantu dengan asisten yang bernama Mbah Semi.
Tugas Mbah Semi sendiri mencetak dan membungkus kacang kedelai ke dalam daun jati supaya mengalami fermentasi menjadi tempe. Oya Mbah Semi sudah menjadi asisten di Omah Tempe Mbah Masrifah selama 15 tahun lamanya.