Biasanya cacing laut ini diolah menjadi pepes bersama daun kelapa. Selain sebagai hidangan, pada bagian air bekas pencucian cacing dan ekstraknya dipercaya dapat menyuburkan tanaman padi oleh petani setempat.
Ide Kegiatan Wisata Lain
Melihat potensi wisata yang sangat indah, destinasi wisata Mandalika sudah seharusnya dipromosikan secara maksimal. Sebagai penikmat perjalanan wisata alam  dan atraksi budaya saya membayangkan jika ada kegiatan lomba membuat konten menarik berkaitan dengan tradisi "Bau Nyale".Â
Konten tersebut berupa vlog yang dapat diunggah melalui platform digital seperti YouTube. Tayangan ini dapat dilihat audiens secara terbuka. Adanya lomba vlog ini akan membuat wisatawan nusantara datang ke Mandalika saat upacara Bau Nyale digelar.
Melibatkan pelaku perjalanan wisata untuk mempromosikan keindahan Mandalika bagaikan kata pepatah.Â
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.Â
Jumlah wisatawan akan meningkat dan perputaran roda wisata serta ekonomi akan menggeliat.
Untuk dunia edukasi, khususnya sekolah tinggi pariwisata jurusan usaha perjalanan wisata, destinasi Mandalika dapat dijadikan sebagai studi kasus baru untuk mengembangkan daerah objek wisata baru. Dilibatkannya intitusi pendidikan berikut mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah usaha perjalanan wisata, diharapkan memberi kontribusi secara langsung.Â
Terkadang pemikiran generasi milenial dalam hal ini mahasiswa usaha perjalanan wisata mempunyai pola pikir out of the box ketika diberikan persoalan yang membutuhkan kontribusi berupa ide kreatif dan inovatif.
Mandalika masih butuh proses kreasi dan inovasi dari tangan-tangan generasi milenial dan pemerhati industri pariwisata. Tujuannya supaya nama Mandalika terdengar ke seantero negeri dan dunia. Harapan akhirnya Mandalika dapat menjadi daerah destinasi wisata baru yang membanggakan bangsa Indonesia.
Semoga Mandalika menjelma menjadi Putri Mandalika  yang memesona dan mampu menarik hati pelaku wisata untuk berkunjung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H