Situasi Pandemi saat ini membuat banyak kegiatan menjadi terbatas ruang geraknya. Sebagai orang dengan usia produktif yang tadinya banyak berkegiatan di luar ruang saat ini menjadi terbatas. Semua kegiatan offline berpindah menjadi online. Awal pandemi perubahan kegiatan ini tidak terlalu mengganggu psikis. Namun seiring berjalannya waktu menjadi jenuh dan cukup membuat lelah.Â
Secara perlahan kita dipaksa untuk melakukan adaptasi seiring situasi dan kondisi pandemi yang belum mereda. Lalu apakah harus berdiam diri saja? Tentu hal ini akan mubazir dan membuang waktu. Untuk mensiasati hal tersebut saya mencoba menggali skill atau keahlian yang saya miliki.
Mengasah keahlian
1.  Mengaktifkan dan mulai serius menekuni blog. Dunia tulis menulis sudah lama saya tekuni. Awal mula hanya iseng saja. Seiring berjalannya waktu saya melihat kegiatan nge-blog ini ternyata dapat dimonetisasi sehingga menghasilkan imbal balik. Dari situ saya mulai menekuni dunia blog dengan banyak berguru pada para mastah per blogeran. Sampai akhirnya saya memberanikan diri mempunyai blog dengan platform wordpress dan berdomain TLD.Â
Baru satu tahun saya menekuni dunia blog bayufitri.com. Banyak pengetahuan, jejaring pertemanan blogger dari berbagai daerah di Indonesia, sampai mendapat tawaran pekerjaan membuat artikel dari beberapa sumber. Saya yang tadinya tidak paham dengan dunia blog, menjadi tercerahkan dan semangat dalam menjalani hari selama pandemi.Â
2. Membuat dan meng-update kontent di sosial media. Hasil tulisan di blog harus di share ke sosial media yang kita miliki. Tujuannya supaya jangkauan pembaca blog dapat diperoleh. Karena blog yang dimonetisasi akan ada "bunyinya" kalau ada yang membaca. Jadi sosial media adalah salah satu sarana untuk promosi bagaimana supaya blog kita di kenal orang.
3. Mengulik dan mempraktekan resep masakan. Selama pandemi banyak bertebaran tawaran kelas online baik berbayar maupun free. Sebagai perempuan saya sering mencoba mempraktekkan resep masakan atau panganan apapun yang sedang viral. Berbekal dari menonoton tutorial di Youtube, aneka panganan berhasil saya buat. Di butuhkan ketelatenan dan kesabaran supaya mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun di situlah seninya. Terkadang dalam mempraktekkan salah satu resep saya bisa menghabiskan waktu setengah hari tersendiri.Â
4. Mengulik tanaman hias. Tanaman menjadi penghela untuk mengalihkan pandangan supaya dapat melihat nuansa hijau dedaunan. Selain baik untuk kesehatan mata, merawat tanaman hias dapat membuat jiwa kita segar dan pikiran menjadi relaks. Dari indukan tanaman saya membuat anakan tanaman yang ditaruh pada kantong polybag. Adapun tanaman yang berhasil saya bikin anakan-nya seperti kamboja jepang, daun sirih dan tanaman kelor.Â
Mengatur waktu kegiatan
Empat kegiatan diatas tidak semuanya saya kerjakan dalam satu hari. Ada jadwal dalam satu minggu untuk melakukan selingan empat kegiatan tersebut. Dengan mengatur jadwal maka tenaga untuk melakukan kegiatan menjadi efektif dan hasil lebih maksimal. Selingan kegiatan ini pada akhirnya tidak membuat saya merasa bosan dan jenuh. Karena ada saja hal baru yang saya pelajari setiap harinya.
Kesimpulan
Ternyata pandemi ini telah mengajarkan banyak hal. Keahlian yang tersembunyi selama ini, dapat muncul jika dalam kondisi tertentu. Jadi mari kita asah secara otodidak keahlian tersembunyi yang kita miliki selama pandemi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H