PSS Sleman merupakan klub yang berasal dari kota Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. PSS Sleman sendiri memiliki kelompok supporter fanatik yang dikenal dengan Brigata Curva Sud.Â
Brigata Curva Sud atau yang lebih dikenal dengan BCS merupakan supporter fanatik dari PSS Sleman. BCS pada awalnya dibentuk oleh lima komunitas suporter PSS Sleman pada 2010, dengan mengadopsi kultur tifosi atau suporter Italia.Â
Nama Brigata Curva Sud diambil dari bahasa Italia yang memiliki arti pasukan tribun selatan. Hal ini sesuai saat BCS mendukung PSS Sleman yang bermain di Stadion Maguwoharjo. Mereka mendukung di tribun selatan Maguwoharjo. Selain mengambil nama dari Italia BCS juga mengadopsi ideologi dan cara mendukung. BCS merupakan kumpulan supporter beraliran Ultras dengan cara mendukung Memeneriakkan yel-yel, menyanyi, membuat koreografi, hingga kreativitas lain sepanjang pertandingan.
Brigata Curva Sud memiliki beberapa aturan di dalam stadion saat mendukung PSS Slemaan. Beberapa aturan tersebut yaitu, bernyanyi selama 2 x 45 menit, dilarang bermain hp saat pertandingan berlangsung hanya diperbolehkan bermain hp saat jeda babak pertama, menggunakan sepatu, dan menggunakan pakaian warna hitam.Â
BCS juga dikenal dengan kreativitasnya. Seringkali Brigata Curva Sud menampilkan koreografi yang sangat menarik dan mengundang berbagai pujian dari berbagai pihak. Brigata Curva Sud terakhir kali menampilkan koreo pada pembukaan Liga 1 musim 2022/2023 saat melawan PSM Makassar di laga perdana. Koreo tersebut menampilkan gambar spartan yang membawa tameng perang.
Selain itu BCS juga pernah membuat koreo berbentuk 4 dimensi saat pembukaan piala presiden 2017 di Stadion Maguwoharjo Sleman pada 4 Februari 2017. Koreo tersebut berbentuk Elang Jawa yang merupakan julukan dari PSS Sleman.
BCS juga menyalurkan kreativitasnya melalui berbagai chant yang mereka buat. Chant yang BCS buat sangat menjauhi unsur sara dan hanya benar- benar bertujuan untuk mendukung tim kebanggaannya. Chant BCS yang mungkin kerap didengar oleh para pecinta sepakbola Indonesia adalah Forza Sleman.
Terkadang BCS juga menyajikan kombinasi nyanyian dengan gerakan. Yaitu dengan berpegangan tangan membelakangi lapangan dan berlompat- lompatan ke kanan dan ke kiri dengan menyanyikan chant jejak langkah. Biasa disebut dengan poznan dance.
Loyalitas dari BCS juga bisa dilihat saat akan menonton pertandingan yang mengharuskan seluruh anggota BCS membeli tiket. Hal ini bertujuan untuk membantu keuangan dari tim kesayangan mereka sendiri. Dari kebiasaan ini maka tercetus istilah "No Ticket No Game"