A. Desa
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dan budaya yang beragam. Dari daerah satu dengan yang lain memiliki adat istiadat yang berbeda – beda. Bahkan disuatu daerah yang sama pula banyak adanya stratifikasi – stratifikasi sosial yang terjadi. Karena memiliki perkembangan dan perubahan sosial yang berbeda – beda, maka terbentuklah apa yang disebut kota dan desa. Desa sendiri diartikan sebagai suatu kesatuan hukum, dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Desa mungkin hanya terdiri dari satu tempat kediaman masyarakat saja, atau terdiri dari perdukuhan – perdukuhan yang bergabung dan mempunyai induk desa. Menurut pasal 1 UU no. 5 tahun 1979 yang dimaksud desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali desa. Hampir sebagian besar wilayah Indonesia itu terdapati desa – desa. Didesa sendiri sangat terbatas adanya lapangan kerja disana. Sedikit sekali peluang mendapatkan lapangan kerja. Tapi pada zaman sekarang ini sektor pertanian yang sebagai andalan didesa tidak menjadi “primadona” bagi para kaum muda – mudi didesa. Mereka lebih ingin bekerja dan tinggal di kota. Pendidikan di desa juga sangat minim sekali baik sarana dan prasarananya sangt terbatas dan bahkan tidak mencukupi anak – anak untuk belajar. Jenis mata pencaharian didesa adalah sebagian besar sebagai petani. Kemiskinan juga sangat identik dengan para warga desa. Sulitnya akses pendidikan dan pekerjaan yang menjadikan desa terus terpuruk dalam kemiskinan. Desa – desa di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
·Tepi desa ada pintu dari kayu yang merupakan pintu gerbang untuk masuk desa.
·Tepi desa biasanya dikelilingi tanaman bambu.
·Terdapat makam dengan tanaman kamboja.
·Terdapat Balai Desa, tempat mengantor seorang kepala desa beserta perangkapnya.
·Ditandai adanya lumbung desa.
·Ditandai dengan adanya kehidupan yang tenang dan damai serta keakraban diantara penduduknya.
·Biasanya ditandai dengan model perkampungan yang memanjang sepanjang jalan – jalan yang ada di desa dan pola perkampungan yang saling berhadapan satu sama lain. Pola perkampungan yang terakhir ini biasanya dihuni oleh beberapa rumah tangga/ keluarga yang masih memiliki hubungan kerabat.
·Dipimpin dengan kepala desa dengan beberapa perangkat desa.
·Masyarakatnya sebagian besar hidup dari tanah pertanian dan pemeliharaan ternak.
Masyarakat pedesaan merupakan sebagai satu organisasi dan sistem sosial, yakni suatu masyarakat yang menunjukkan keteraturan pada kelompok – kelompok sosial. Masyarakat pedesaan juga dapat diartikan suatu masyarakat yang bersifat homogen, tertib dan tenteram dalam kehidupan sosialnya, menerima keadaan dan hidup tanpa ada perselisihan serta menolak segala bentuk pembaharuan, meskipun dalam kenyataannya anggapan – anggapan tersebut tidak selalu benar.
B. Globalisasi
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.atau juga bisa diartikan globalisasi itu hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu kelompok sosial tertentu. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.Jadi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Bisa dibilang bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru. Globalisasi ini akan membentuk tatanan baru atau kehidupan yang lebih bersatu karena seolah-olah tanpa batas geografis, batas ekonomi maupun batas budaya di dalamnya. Karena globalisasi merupakan perubahan yang tengah terjadi di masyarakat berupa keterkaitan antara elemen-elemen dengan semakin canggihnya teknologi baik dari segi komunikasi maupun informasi, tidak heran jika globalisasi akan menjadi jalan pertukaran budaya hingga jainan hubungan ekonomi, sosial, dan segala hal secara internasional antara negara-negara di dunia tanpa memandang batas wilayah, status sosial maupun perkembangan yang ada di dalamnya.
C. Perubahan Sosial Desa
Globalisasi sangat erat dengan terjadinya perubahan sosial, yang akhirnya merubah sistem nilai – nilai, norma – norma, pola berperilaku dan struktur sosial yang ada di desa karena masuknya nilai – nilai atau budaya – budaya dari luar, yang mana nilai – nilai atau kebudayaan – kebudayaan asing itu bisa masuk kedesa karena adanya globalisasi tersebut. Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :
1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
C. Masyarakat Desa dalam Arus Globalisasi
Ketika masyarakat desa masuk dan terkena arus globalisasi menimbulkan banyak dampak, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Oleh karena globalisasi masuk ke masyarakat desa, keadaan masyarakat desa mulai berubah. Isolasi, etnik budaya, mata pencaharian yang homogen, subsistem dan sistem perekonomian yang ada di jaman dahulu sudah mulai berubah. Transportasi, kemajuan teknologi dan komunikasi, kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan menyebabkan desa tidak lagi terisolasi dari dunia luar. Budaya – budaya dari luar (budaya kota) mulai masuk di kebudayaan desa. Baik tingkah laku, gaya berbusana, gaya berinteraksi dan sikap terhadap etos kerja pun mulai cenderung kearah yang lebih modern dibanding sebelumnya.
Globalisasi ini juga menimbulkan perubahan sosial dalam masyarakat desa. Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya. Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai – nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan yang diakibatkan oleh efek globalisasi. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya. Masyarakat desa mulai mengenal kebudayaan – kebudayaan yang berasal dari luar desanya, ataupun mulai mengenal kebudayaan dari kota. Seperti yang telah dikemukakan diatas juga akan muncul ide – ide baru atau gagasan – gagasan yang baru dalam hal perencanaan struktur dan infrastruktur perangkat desa, sehingga dapat memajukan desa lebih modern dan lebih efisien dalam penataannya. Tetapi dalam masuknya globalisasi ini ke masyarakat desa, tidak semua masyarakat desa mau menerima nilai – nilai baru dari akibat arus globalisasi ini. Tetapi juga ada masyarakat desa lain yang menerima nilai – nilai yang dibawa oleh arus globalisasi tersebut. Oleh karena itu akan sangat banyak dijumpai konflik – konflik atas nilai – nilai tersebut. Arus globalisasi juga akan mengakibatkan desa menjadi lebih modern, yang mana itu sangat dibutuhkan sekali untuk masyarakat desa dalam menunjang kehidupannya. Tapi hal itu akan menuju kearah masyarakat yang sulit di kontrol, karena telah mengalami perubahan sosial.
Oleh karena arus globalisasi yang menimbulkan perubahan sosial ini membuat masyarakat desa memiliki perubahan cara berpikir dari non-analitik menjadi analitik. Masyarakat akan lebih rasional dalam berpikir dan dalam mengelola apa yang dikerjakannya. Pengelolaan sumber daya yang didasarkan dari kebiasaan, bergeser kearah efisiensi teknis maupun ekonomis. Penilaian kemampuan kerja, dari standar status menjadi obyektif (prestasi kerja). Sistem perekonomian subsistem dengan insentif bersifat moral dan sosial bergeser menjadi sistem ekonomi yang mengejar pemuasan kebutuhan berlimpah dengan mekanisme pasar yang berdasar insentif ekonomi. Masyarakat yang bertumpu pada komunikasi lisan berkembang menjadi tradisi tulisan sebagai media pengetahuan. Pola perekonomian masyarakat yang bersifat konsumtif bergeser kearah pola perekonomian produktif.
Globalisasi ini mendorong sebagian masyarakat desa untuk pindah ke kota karena masyarakat desa telah melihat kebudayaan kota yang lebih maju dibandingkan dengan di desa. mereka ingin mendapatkan pekerjaan atau faktor-faktor tertentu, dikarenakan ingin mengubah nasib yang lebih baik lagi dari pada di desa.Orang melakukan urbanisasi karena daya tarik kota, yang jika beruntung dan sukses bisa mengubah status sosial yang mulanya di desa hanya menjadi petani dan kehidupan serba pas-pasan. Di kota bisa saja menjadi sukses dan bisa membantu orang-orang di sekitarnya.Karena masyarakat kota yang bersifat terbuka akan modernisasi dan globalisasi, maka kemajuan di dunia pendidikanpun dapat kita rasakan. Karena di desa masih sedikit akan adanya sekolahan. Maka orang desa, urban ke kota untuk bisa merasakan pendidikan yang dikira cukup dan berstandart.Pusat hiburan biasanya terfokus di kota-kota, sehingga kota merupakan daerah yang sangat siap menerima perubahan modernisasi dan globalisasi. Untuk itu orang desa memilih tinggal di kota supaya tidak menjadi orang yang serba terbelakang. Tetapi untuk yang satu ini, jika orang desa belum siap menerima perubahan, maka akan menjadikan dia mestizo culture.Jumlah penduduk kota akhirnya menjadi bertambah karena kedatangan orang desa, sehingga menimbulkan permasalahan, diantaranya :
·Penduduk desa semakin berkurang.
·Banyak sawah, ladang atau tegalan yang terbengkalai.
·Hasil panen menurun.
·Kesejahteraan masyarakat desa menurun.
Perkembangan dari arus globalisasi semakin lama semakin cepat, sehingga sangat memperngaruhi percepatan luas jangkauan dari globalisasi itu sendiri. Tapi bagaimanapun juga globalisasi ini sangat mempengaruhi perkembangan kemajuan dibidang mata pencahariaan masyarakat desa yaitu sebagai petani. Para petani mulai memakai sarana dan prasarana yang lebih modern dari sebelumnya. Bahkan untuk memilih bibit beras pun sudah memiliki metode yang tepat dalam memilihnya, sehingga terciptanya bibit unggul. Oleh karena itu hasil panen semakin baik dari yang sebelumnya akibat dari globalisasi. Ada kelompok masyarakat yang menerima nilia- nilai globalisasi tersebut ada pula kelompok masyarakat yang menolak globalisasi tersebut. Warga masyarakat yang menolak globalisasi itu takut kalau akibat dari globalisasi ini akan menghilangkan kebudayaan desa setempat. Menurut saya, globalisasi ini merupakan peperangan antara kebudayaan, yaitu kebudayaan asing dan kebudayaan asli didesa setempat. Globalisasi lebih cenderung kearah pemikiran yang analisis dan realistis, tetapi beda dengan beberapa kebudayaan desa ssetempat yang memiliki hampir sepenuhnya kebudayaan yang non realistis, jadii terkadang globalisasi itu tidak bisa atau sulit untuk dicampurkan menjadi satu dengan kebudayaan desa setempat. Jikalau globalisasi itu diterima di masyarakat desa setempat, maka kebudayaan desa tersebut akan mengalami perubahan sosial baik itu ditingkat kecil ataupun ditingkat yang besar.
Globalisasi juga membawa arus modernisasi di desa. Hal ini sangat penting sekali untuk kebutuhan hidup para masyarakat desa yang kebanyakan pekerjaan bertaninya dikerjakan secara manual, dan terkadang hasil yang didapat tidak begitu bagus. Dengan model modernisasi ini, akan membantu meningkatkan mutu dan daya produksi dalam bertani sehingga hasil panen yang didapat itu membuat orang untuk lebih tertarik membelinya dan harga yang dipatok dengan modal yang dikeluarkan cukup baik untuk pendapatannya dibanding yang sebelumnya. Globalisasi sendiri memiik arti akses tanpa batas sehingga dapat mengerti berita atau kejadian – kejadian yang berada ditempat lain secara mudah dan cepat. Jterkadang hal ini akan membuat dampak buruk juga bagi warga masyarakat desa yang belum siap memakai akses globalisasi ini. Warga masyarakat desa yang belum siap menerima globalisasi ini akan cenderung menuju kearah kriminalitas. Globalisasi yang sedang berada di masyarakat desa yang belum siap menerimanya sering kali akan memunculkan masalah-masalah sebagai berikut :
1.menipisnya rasa kekeluargaan
2.meningkatnya sikap individualis
3.meningkatnya tingkat persaingan
4.meningkatnya pola hidup konsumtif
Dalam hal ini masyarakat desa ini lebih suka memuja kesenangan (HEDONISME) dan masyarakat desa menginginkan semua itu dengan sukses disisi lain juga ada keterbaasan untuk meraihnya hal ini dapat mendorong orang-orang melakukan kriminalitas seperti penipuan ,pencurian, dan pembunuhan.
Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antar kelompok sosial yang tinggi dengan yang rendah tentu berdampak pada eksistensi jati diri budaya masyarakat desa itu sendiri. Beberapa contoh yang telah terjadi pada masyarakat desa :
·berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh seluruh warga di dunia tanpa dapat dikontrol, ide-ide dan nilai yang tidak jarang malah bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat budaya desa.
·di bidang ekonomi, banyaknya perusahaan asing yang masuk ke dalam negeri membuat perusahaan local gulung tikar dikarenakan kalah bersaing.
·di bidang kesenian remaja- remaja sekarang lebih banyak tertaik dengan budaya barat ,dan sekarang kesenian yang asli milik kita sendiri malah ditinggalkan contohnya saja keroncong,wayang.