Uji A/B memungkinkan perusahaan untuk menemukan elemen desain yang memengaruhi kenyamanan dan kemudahan navigasi situs web atau aplikasi. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, perusahaan dapat menguji dua desain halaman arahan---satu dengan tata letak sederhana dan yang lain dengan tata letak yang lebih ramai---pada kelompok pengguna yang berbeda untuk menentukan mana yang lebih mudah dinavigasi dan lebih menyenangkan bagi pengguna.
 Jika versi yang lebih sederhana memberikan pengalaman yang lebih mudah, itu menunjukkan bahwa audiens lebih menghargai tampilan yang lebih bersih dan terorganisir, yang membantu pengunjung menemukan informasi yang mereka cari dengan cepat.
Selain itu, uji A/B memberi perusahaan kesempatan untuk mengevaluasi aspek seperti pemilihan warna, tombol ajakan bertindak (CTA), dan kecepatan pemuatan halaman.Â
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa posisi dan warna tombol yang lebih tepat dapat meningkatkan jumlah klik dan mengurangi tingkat pentalan (bounce rate). Uji A/B dapat membantu menentukan desain mana yang paling menarik perhatian pengguna dan mendorong interaksi situs atau aplikasi lebih lanjut. Meskipun tampak kecil, perubahan kecil seperti ini dapat meningkatkan kepuasan pengguna secara keseluruhan, mendorong lebih banyak konversi dan kesetiaan pelanggan.
Penggunaan konten dan pesan yang lebih relevan menunjukkan betapa pentingnya uji A/B untuk meningkatkan UX. Misalnya, perusahaan dapat mencoba dua versi berbeda dari kalimat promosi di halaman produk jika mereka ingin tahu versi mana yang paling menarik perhatian pelanggan.Â
Versi yang lebih langsung dapat menekankan penawaran khusus, sementara versi yang lebih naratif dapat menceritakan manfaat jangka panjang dari produk. Dengan mengetahui teks mana yang paling efektif dalam menarik perhatian pengunjung, bisnis dapat mengoptimalkan konten yang lebih sesuai dengan preferensi audiens mereka, menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pelanggan dan merek.
Uji A/B juga dapat meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh platform dan perangkat. Pengguna yang mengakses situs melalui perangkat seluler mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan dengan pengguna desktop. Perusahaan dapat menggunakan pengujian pada berbagai platform untuk mengubah tampilan dan fitur agar lebih sesuai dengan jenis perangkat yang digunakan.Â
Sebagai contoh, pengujian dapat menunjukkan bahwa tombol CTA di perangkat seluler bekerja lebih baik di bagian atas halaman daripada di bagian bawah hala di desktop. Perubahan desain yang berpusat pada kenyamanan pengguna ini dapat membantu pelanggan lebih mudah mengakses situs web dan menjamin interaksi yang lancar, tanpa memandang perangkat yang digunakan.
Pada akhirnya, uji A/B membantu perusahaan membuat pengalaman pengguna yang lebih relevan dan unik dengan menemukan apa yang paling resonan dengan audiens mereka. Pengalaman yang lebih baik meningkatkan kemungkinan pelanggan untuk kembali dan berinteraksi dengan merek. Ini meningkatkan tingkat konversi dan memperkuat hubungan antara merek dan pelanggan, membentuk basis pelanggan yang lebih setia.
3. Mengoptimalkan Konversi dengan Uji A/B
Meningkatkan tingkat konversi adalah tujuan utama dari uji A/B. Salah satu metrik penting yang menunjukkan seberapa efektif sebuah situs web atau halaman arahan dalam mengkonversikan pengunjung ke pelanggan atau prospek adalah tingkat konversi.Â
Perusahaan dapat menentukan komponen yang memengaruhi tingkat konversi, seperti desain tombol call-to-action, penempatan formulir, dan pilihan kata-kata dalam iklan. Misalnya, mengubah teks tombol seperti "Beli Sekarang" menjadi "Dapatkan Penawaran Spesial" dapat sangat memengaruhi tingkat konversi.