Mohon tunggu...
G Bayuardi
G Bayuardi Mohon Tunggu... Dosen - Belajar membaca bijak dan menulis rapi

Ada di facebook: zegavon@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Vampir dan Werewolf: Borjuis dan Proletar?

29 Maret 2016   12:54 Diperbarui: 29 Maret 2016   13:05 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Manusia serigala dan vampir"][/caption]"Werewolf dan vampire telah akrab ditelinga dan diingatan para penggemar film horror.Kedua jenis monster ini sering kali diangkat dalam tema cerita, mulai dari novel hingga layar lebar. Kedua makhluk aneh ini saling bertentangan dan bertarung bila bertemu, sebagaimana diceritakan baik dalam novel maupun dalam film, seperti Underworld, Van Helsing, ataupun Twilight.

 Manusia serigala atau dalam bahasa Inggris disebut werewolf adalah makhluk setengah manusia, setengah serigala.Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba. Ketika itu kekuatan mistiknya mencapai pada puncaknya

.Manusia serigala senantiasa memburu manusia.Barang siapa yang tergigit atau terkena cakarannya akan menjadi salah satu dari manusia serigala pula.Dia konon hanya bisa mati jika ditembak dengan silver bullet (peluru perak)manusia serigala memiliki nama lain yaitu lycanthropus (lycos= serigala anthropos= manusia) atau lycan dan ceritanya werewolf bermusuhan dengan kaum vampire (Wikipedia).

Sementara vampire, adalah makhluk penghisap darah dengan penampilan tampan/anggun, elegan, aristrokat, dan tinggal di kastil yang megah. Ia hanya muncul pada malam hari atau ketika matahari tidak menyinarinya secara langsung. Dan di beberapa cerita atau film ia dapat berubah menjadi kelelawar (mengacu pada jenis kelelawar penghisap darah, Desmodus rotundus, Diphylla ecaudata, dan Diaemus young).

 Karakteristik keduanya mengingatkanku pada dua karakteristik kelompok masyarakat, yaitu kelompok proletar (peasant) dan masyarakat borjuis. Kelompok pertama cenderung bergerombol dengan tingkat kedekatan sosial yang erat, dan menjadi kuat ketika bersatu dalam sebuah kerumunan. Sementara karakteristik borjuis tampak elegan, eksklusif, aristrokrat, penuh etika, dan santun.

Stereotype tersebut mengacu pada sifat-sifat masing-masing para borjuis yang menghisap rakyat, atau memeras tenaga kerja, menghisap dengan pajak, menghalalkan rente (lintah darat) sementara strategi adaptasi para peasant/proletar dengan penjarahan berkelompok dan mencuri sebagai bentuk perlawanan dan pemberontakan.Hal ini mungkin juga dapat dilihat sebagai dua hal yang selalu berdampingan walaupun bertentangan, sebagai oposisi biner. Karena tidak akan ada istilah penghisap jika tidak ada yang dihisap.Mungkin ada yang ide lain untuk menambahkannya?!

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia_serigala
http://id.wikipedia.org/wiki/kelelawar_vampir
Scott, James C.1983. Moral Ekonomi Petani, Jakarta: LP3ES
                      1985. Weapon of The Weak, New York: Harper
                      1990. Domination and The Artof Resistance, New Haven: Yale University[caption caption="Manusia serigala dan vampir"]
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun