Mohon tunggu...
G Bayuardi
G Bayuardi Mohon Tunggu... Dosen - Belajar membaca bijak dan menulis rapi

Ada di facebook: zegavon@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lepas Senja Petang Menghilang

15 Maret 2016   14:29 Diperbarui: 15 Maret 2016   15:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lepas Senja Petang Menghilang"][/caption]

Matahari telah terbenam beberapa menit lalu menyisakan gerah lembab ditanda oleh pelangi sore tadi. Kutangkap angin dengan tubuh dan wajah hanya ketika aku bergerak di atas sepasang roda. Riak percik kubangan dari aspal yang tergilas. Gerak tak terbaca membuatku selalu terjaga memancang indera.
Lampu membias pada alur air memantulkan citra barisan bangunan ditepianya. Seiring jejak lurus kutetap berkendara. Sesekali mata menatap hitam pendar tak pekat kelabu awan. Ku telisik di sudut-sudutnya, harap temukan bulir taburan bintang, seperti biasa ku pilih yang paling terang.
Kecewa tertahan lepaskan asa, asa sederhana tak terasa harapkan makna. Kutertunduk menghela nafas, walau tak berat namun menancap erat. Dua tiga kali hembuskan ikhlas, makna itu milik siapa?! sempat sekilas kutarik dua sisi bibir hitamku. Baik-baik saja?! tidak terlalu. sekali lagi ku mendongakkan menatap langit. Bulan sabit dengan bitang kecil di sisinya berkejaran di sela bintang jatuh. Dan aku harus berlalu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun