Mohon tunggu...
Bayu Septian Anuraga
Bayu Septian Anuraga Mohon Tunggu... Guru - Saya hanyalah wayang yang digerakkan oleh tangan Tuhan.

The devils is in the details

Selanjutnya

Tutup

Nature

KKN Unisri Melakukan Pembuatan Lahan Pertanian Tengah Kota Desa Lor Jurang

15 Agustus 2020   21:00 Diperbarui: 15 Agustus 2020   21:24 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Lincak (Lintas Cakrawala) Pembuatan lahan polybag jenis tanaman yang siap panen.

KKN UNISRI Kelompok 28, Pembuatan lahan polybag jenis tanaman yang cepat panen.

Pada masa pandemi Covid-19 ini berdampak pada pengurangan aktivitas semua orang. Semua terkena dampaknya dari sektor ekonomi, pariwisata, manifaktur, sosial dan pangan.

Kondisi ini mendorong  program dan kegiatan KKN Universitas Slamet Riyadi (UNISRI)  mengambil tema Bali Ndeso Cegah Covid 19 kelompok 28 berdomisili di desa Lor Jurang Rt 05 Rw 10 Pulisen Boyolali , Bayu Septian Anuraga, Program Studi PGSD, Fkultas FKIP dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Agus Supriyadi, M. Si. 

Mengambil  kegiatan pembuatan lahan polybag jenis tanaman yang cepat panen dengan konsep kedepannya menjadi desa wisata di desa Lor Jurang Rt 05 Rw 10 Pulisen, Boyolali.

Tidak Keahabisan akal untuk beraktivitas selama pandemi covid 19 tetapi juga mengutamakan protocol kesehatan membuat sebuah inovasi dengan membuat lahan yang kosong menjadi lahan pakai. berawal dari obrolan dan mendapatkan ide tentang pengalihan lahan kosong ke lahan pakai membuahkan hasil yang signifikan. Pembuatan lahan pertanian ini dimaksudkan membuat ketahanan pangan yang baik selama masa pandemi covid 19 dan untuk jenjang kedepannya bisa menjadi desa wisata. 

Memanfaat 3 lahan kosong yang ada di desa Lor Jurang membuat warga RT 05 bergotong royong untuk bisa mewujudkan pembuatan lahan pertanian di tengah kota. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap Minggu pagi. Komunitas Lincak (Lintas Cakrawala) sebuah nama yang unik diusung dari Bapak Agus selaku ketua Komunitas Lincak dalam menjalankan aktivitas pembuatan lahan pertanian.

Jenis jenis tanaman yang ditanam antara lain kangkung, bayam, tomat, cabe, terong dan bawang merah. Dengan jenis tanaman yang bisa cepat panen diharapkan keuntungan bisa dijual dan dimasukkan ke kas desa. Harga jual jual saat panen tingkat petani bawang merah berkisar Rp. 20.000,- s/d Rp. 25.000,-. Sedangkan cabai merah keriting berkisar Rp. 10.000,- s/d Rp. 15.000,-. (tuturn Miu)

Disamping itu kedua jenis jenis tanaman siap panen ini membutuhkan perlakuan khusus. Setiap htahap harus dilakukan dengan cermat. Dengan perawatan yang baik menghasilkan manfaat yang besar dengan hasil panen yang baik akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani karena bernilai ekonomis sangat tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun