Penerjemahan aksara jawi bahasa melayu. Susah juga ya bos.
Hari sabtu lalu, 23 Desember 2023, saya berkesempatan mengikuti lokakarya Wikisumber berupa uji baca naskah berbahasa melayu beraksara jawi. Nah loh.Â
Acara ini adalah inisiasi dari komunitas Wikimedia Medan. Ada Lim dan Agus yang bertindak sebagai pemateri sekaligus pemandu kegiatan lokakarya dan dibantu 2 orang panitia lokal dari komunitas Wikimedia Banjar. Acaranya dilakukan di Me Cafe, Banjarmasin dari pagi sampai siang.
Lokakarya ini terbuka untuk siapa saja yang tertarik utak-atik naskah bahasa melayu alias, yang mau-mau aja berkontribusi di Wikimedia. Tapi ya gitu, kayaknya memang sedikit yang berminat. Namun untungnya anggota wiki Banjar lumayan banyak yang ikutan. Kayaknya ini karena sudah jadi semacam kebiasaan suka ngumpul dan kebetulan ada medianya, ya sudah gaskan.Â
Acaranya berupa pemaparan tentang apa itu Wikisumber dan bagaimana cara berkontribusi. Untuk situs ini memang jarang digunakan oleh saya dan teman-teman karena belum pernah belajar sama sekali. Selain alasan tidak ada naskah berbahasa Banjar ya kan (padahal ada yang bahasa Indonesia yang lebih mudah, hehe).Â
Setelah perkenalan situs ini, agenda selanjutnya adalah cara menguji baca sebuah naskah. Ooooh ternyata begini ya caranya menguji baca naskah. Kirain menguji apanya ya kan, ternyata kita cukup menuliskan kembali kata dan kalimat yang kita baca dari sebuah naskah ke dalam kotak suntingan. Setiap peserta lokakarya akan ditugaskan menguji baca sebuah naskah dan tiap orang jatahnya satu halaman saja. Kenapa? Supaya nggak teler.
Sebelumnya, tiap gawai yang digunakan wajib untuk menginstal keyboard aksara jawi agar lebih mudah ketika menuliskan kembali naskah yang dibaca. Nah itu, karena ibarat belajar berenang langsung ke kolam dewasa, jadinya berasa kagok.
Awalnya ngerasa yakin bisa baca ketik huruf hijaiyah ini. Secara dulu kan pernah (hampir) hafal buku shorof (?) beserta timbangannya. Ya pede lah. Tapi setelah membaca kata demi kata, kok gak nyambung. Blas. Jadinya cuma mencoba merangkai huruf demi huruf sesuai naskah, tanpa bisa membaca kata dan kalimatnya. Sampai nanya ke pemateri, ini bacaan apa dan huruf apa?Â
Tapi akhirnya baru sadar, ini kan berbahasa melayu wkwkwkwk ya iyalah nggak akan masuk ke dalam metode pembacaan itu, jadi emang dibaca apa adanya dan cukup memperhatikan susunan hurufnya. Sedikit demi sedikit barulah mengerti apa maksud dari cerita di naskah tersebut. Â
Kesulitannya ya itu, karena uji baca bahasa melayu aksara jawi jadi ibarat tiga kali proses berpikir. Baca naskahnya, identifikasi hurufnya, nyari aksaranya di keyboard dan menuliskannya kembali. Semoga halamanku ketika diverifikasi tidak banyak kesalahan ya hahaha. Soalnya emang perlu waktu berjam-jam untuk menguji baca satu halaman. Pemula nih bos.Â