Mohon tunggu...
Bayu Amus
Bayu Amus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menggemari makan enak, tertarik dengan kreativitas, dan hal-hal melebihi ranah logika. Mendalami User eXperience Design, serta menulis untuk Epicurina (epicurina.blogspot.com), Ufosiana (ufosiana.blogspot.com), dan Pipir Sawah Saiber (kangbayu.multiply.com).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Food Note: Telur Asin Asap

8 Desember 2009   03:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:01 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada jaman dahulu kala, yang saya inget dari telur asin adalah statusnya sebagai makanan wajib dikala bepergian jauh. Mau itu dibungkus bersama lontong ataupun going solo, statusnya tetep: kalau mau bepergian jauh atau piknik, maka telur asin ini harus ada! Hal ini sendiri mungkin terjadi disebabkan karakter si telur asin itu sendiri yang memang cocok untuk perjalanan jauh; awet (bisa tahan beberapa hari di udara terbuka), ringkas (tanpa kemasan tambahan pun sudah cukup kuat), higienis (tidak perlu kemasan khusus untuk menjaga kebersihan), praktis (tinggal dikupas bisa langsung dimakan, tidak usah dimasak lagi, tidak usah bawa garam untuk perasa), sehat bergizi (telur termasuk makanan tinggi protein, dan juga mengandung asam omega 3), serta dibading sumber protein lainnya maka harga telur asin itu relatif murah, dan jika dibandingkan dengan telur rebus rumahan, telur asin juga sudah memiliki karakter rasa yang cukup kuat sehingga kita tidak perlu repot membawa garam, merica, atau sambal yang pada masa dulu belum dijual dalam kemasan sachet praktis seperti sekarang ini.

Namun seiring waktu, entah karena bosan, atau dianggap kampungan, kebiasaan bepergian dengan bekal telur asin sendiri lambat laun semakin berkurang, dan akhirnya menghilang...

... atau apakah hari gini masih ada yang disuguhin telur asin plus lontong (bukannya McD atau KFC) kala sedang darmawisata atau outing bareng kantor?

Namun walaupun konsumsi nasional mungkin menurun, tapi penggemar makanan unik yang satu ini tetep ada, karena nilai manfaat dari telur asin sendiri tidaklah lantas hilang, hanya nilai trend nya yang menurun. Di bidang kuliner, para juru masakpun ternyata tak henti-hentinya muncul dengan inovasi berdasar bahan makanan yang satu ini. Hal ini terjadi tak lain, karena aroma dan tekstur telur asin yang cenderung unik dan tidak ada padanannya di makanan lain! Tidak se-unik Telur Pitan (Century egg), tapi karena itu pula lebih mudah untuk di padu-padankan dengan aneka masakan, dan diterima masyarakat luas. Salahsatu kreasi baru berdasar telur asin yang paling ngetop adalah Udang Telur Asin. Pada hidangan jenis ini, udang dimasak dengan saus yang bahan utamanya adalah kuning telur asin yang dihancurkan. Paduan rasa udang yang gurih, ditambah lagi dengan aroma dan rasa telur asin yang memang unik, memang paduan yang klop! Alternatif lainnya, saus telur asin ini juga cocok untuk hidangan-hidangan dengan bahan baku yang karakter rasanya cenderung "dingin", misalnya: ikan air tawar, atau cumi-cumi.

Dari sisi produsen, baik teknologi maupun cara pengolahan telur asin cenderung tidak berkembang banyak mungkin dalam limapuluh tahun terakhir. Namun walau demikian, salahsatu inovasi dalam hal pengolahan telur asin ini sesekali muncul. Misalnya seperti yang banyak dipraktikkan sekarang ini; yaitu dengan melakukan proses pengasapan di akhir proses produksi. Dan masyarakatpun kemudian mengenal satu varian baru makanan ini, yaitu Telur Asin Asap.

Dari segi penampilan, Telur Asin Asap ini memiliki ciri adanya karakter warna marbling kecoklatan pada kulit telur. Beberapa masih memiliki warna dasar biru, sedangkan lainnya ada yang coklat penuh sehingga memiliki kemiripan rupa dengan telur pindang.

Karena daya tahan simpan yang tinggi, lebih tinggi dari telur asin biasa, maka Telur Asin Asap ini biasanya cukup diletakkan di dry storage di toko-toko, dalam bentuk kemasan satu pak plastik tapi biasanya boleh dibeli satuan juga. Penyebarannya saat ini di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah cukup merata di toko-toko kecil maupun besar, sedangkan yang berada diluar daerah tersebut bisa mencoba mencarinya di supermarket besar dan hypermarket.

Dari segi rasa, ternyata Telur Asin Asap memiliki karakter rasa yang bagus; rasanya nggak terlalu asin, lebih tidak amis dibandingkan telur asin biasa, dan ditambah lagi adanya aroma rasa smokey yang lembut kala telur dikonsumsi. Lucu juga soal aroma ini, karena setelah diperhatikan betul-betul sepertinya nyaris nggak ada perbedaan rasa dengan telur asin biasa, hanya saja penambahan aroma tersebut membuat sensasi kenikmatannya cukup berbeda. Apalagi nuansa aroma smokey nya ini terus terbawa hingga ke tahap aftertaste. Yang rada mengherankan adalah; karakter aroma smokey nya ini justru lebih kuat di bagian kuning telurnya, bukan di bagian putih telurnya yang berada lebih luar. Hal ini cukup mengubah karakter rasa keseluruhan dari si kuning telur tersebut, memberikan sensasi rasa yang berbeda.

Dari pengrajinnya, Telur Asin Asap ini dijual dengan harga sekitar 2.5 K, nyaris dua kali lipat harga telur asin biasa. Namun walaupun lebih mahal, rasanya telur asin asap ini memang menarik untuk variasi hidangan telur di daftar makanan anda. Tertarik untuk mencoba? (bay)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun