Baru – baru ini viral fenomena yang sedang viral bagi warga Jakarta dan sekitarnya, terlebih lagi di Kawasan Stasiun BNI, Dukuh atas Sudirman, Jakarta Pusat. Fenomena tersebut disebut “Citayam Fashion Week” Atau biasa disebut CFW, fenomena bermula Ketika anak – anak yang berdomisili di daerah Citayam yang nongkrong di daerah Kawasan Stasiun BNI, Sudirman, Jakarta Pusat.
Awalnya mereka hanya sekedar nongrkong biasa tapi setelah beberapa konten creator tiktok mewawancarai nya sputar Outifit (Pakaian) dan Perihal asmara video tersebut menjadi viral dan menyebar ke seluruh penjuru Jabodetabek.
Setelah video itu viral banyak konten creator tiktok yang mewawancarai para remaja yang berasal dari Citayam tersebut seperti remaja yang sedang viral Roy, Bonge, Kurma dan Jeje, Mereka adalah para remaja yang sering sekali diwawancarai oleh para konten creator karena Gaya Pakaian yang mereka kenakan cenderung unik dan anti mainstream (Tidak biasa) dan mereka akhirnya menjadi ikon dari fenomena “Citayam Fashion Week” ini.
Semenjak video itu viral banyak Public figure yang dating dan ikut meramaikan fenomena Citayam Fashion Week Ini dan semakin hari, semakin ramai para pengunjung dari berbagai daerah yang dating dan penasaran seperti apa suasana citayam fashion week ini.
Dari hasil wawancara, Saya menggunakan Metode Penelitian Survei Di Stasiun BNI, Sudirman Jakarta Pusat yang saya lakukan pada (28/07/22) untuk mengetahui bagaimana pendapat pengunjung tentang adanya fenomena yang sedang viral ini. banyak sekali pro dan kontra dalam sosial media yang terkait fenomena citayam fashion week dari mulai para pengguna sosial media, para pedagang sampai para pengunjung yang datang dan saya lakukan wawancara pada mereka.
Seperti Ari remaja asal Citayam yang saya lakukan wawancara seperti pada gambar, ia mengungkapkan “Dari viralnya citayem fashion week saya bisa lebih bisa mengekspresikan diri saya tentang bagaimana caranya berpaikan dan bergaya sesuai dengan yang saya inginkan” ujarnya sambil tertawa karena sedang di wawancara.
Memang dari yang saya lakukan survei banyak sekali orang-orang yang gaya berpakaian nya beraneka ragam dan unik sehingga banyak sekali para media dan fotografer yang hendak mengabadikan momen tersebut untuk di buat konten atau di post di Instagram. Banyak juga narasumber yang mengatakan bahwa Citayem Fashion Week ini hanya akan menimbulkan banyak sampah dan mengotorkan wilayah Sudirman.
Banyak perspektif masyarakat tentang adanya fenomena Citayem Fashion Week misalnya dengan Rani pegawai kantor yang mengatakan “Citayam Fashion Week hanya akan membuat anak-anak muda menerapkan pola hidup konsumtif dan membuat anak-anak muda hanya akan terpengaruh dengan Fashion-fashion terkini tidak dengan Pendidikan” ujarnya.
Memang jika dilihat dari sisi negative banyak sekali kejanggalan yang ditemukan dalam Fenomena Citayam Fashion Week, Bebasnya gaya berpakaian juga malah menjadi hal yang patut di perbincangkan seperti para remaja pria yang sengaja memakai pakaian Feminim seperti Wanita yang seharusnya tidak boleh dikenakan oleh pria, contoh kasus tersebut yang banyak di khawatirkan malah akan membuat bibit-bibit bagi Kaum LGBT yang akan berkembang di Indonesia.
Namun dari sekian banyak hal negative yang menyertai Fenomena Citayam Fashion Week banyak juga hal-hal positif yang didapatnya, “Saya bersyukur sih mas karena setiap sore menjelang malam banyak pengunjung yang dating terus banyak yang membeli dagangan saya, biasanya yang beli dagangan saya Cuma karyawan saat istirahat kerja tapi semenjak fenomena Citayam Fashion Week Dagangan saya jadi semakin laris” Ujar Edi pedagang Gorengan Di Dukuh atas Stasiun BNI.
Selain dari larisnya para pedagang yang berjualan di daerah tersebut, dampak positif lainnya adalah semakin banyaknya para pengguna transportasi umum untuk menuju ke daerah Sudirman ini.