Sebelum memulai habit, kita terlebih dahulu harus tahu habit apa yang ingin kita ciptakan. Ada banyak sekali habit, seperti: bisa bangun pagi, bisa olahraga, bisa kurus, dll. Sesuai dengan habit yang ingin kamu bentuk.
Saya contohkan dari diri saya sendiri. Yaitu, mengurangi bermain sosmed. Saya sudah menjalankannya selama 2 minggu. Awalnya tidak mudah, tapi dengan niat dan tekad yang kuat untuk berubah ke arah yang lebih baik, saya melakukannya. Jadi lakukan sekarang, jangan nanti-nanti ya!
2. Gagal? Coba Terus Sampai Berhasil
Seringkali, ketika kita mencoba sesuatu, lalu kita gagal melakukannya. Maka pilihan yang terakhir yaitu menyerah. Hah? Salah mas Bro! Kalo gagal jangan nyerah, tapi coba terus. Katanya mau sukses, ayo! Jangan manja dengan kemalasan.
Ketika saya mencoba mengurangi bermain sosmed. Gagal sudah menjadi santapan. Rasanya tidak tahan jika bermain sosmed sebentar. Jari-jari tangan seakan sudah hafal letak instagram di layar hp.
Maunya itu berjam-jam buka instagram. Tarik ulur beranda, nge-like foto cewek cantik, lihat pencapaian orang lain, yang membuat waktu terbuang percuma. Yang didapat malah insecure karena melihat kelebihan dan pencapaian orang lain, Kan kesel. Udah pemalas, gabut, kerjaannya cuma buka sosmed, ujung-ujungnya malah dapat insecure.
Kemudian saya tersadar, dan bertekad untuk mengurangi bermain sosmed. Tak apa gagal, asal terus mencoba sampai habit itu terbentuk.
Akhirnya, perlahan  kebiasaan saya bermain sosmed berkurang. Yang tadi awalnya berjam-jam, sekarang menjadi  30 menit. Sehingga waktu untuk produktif semakin banyak.
Maka dari itu, jangan mudah menyerah ya! Ulangi terus jika gagal. Lebih baik gagal untuk mencapai keberhasilan, daripada hanya berdiam diri menikmati kehidupan yang itu-itu saja.
3. Paksakan
Disaat sudah setengah jalan, otak men-dopamin kita untuk melakukan kebiasaan lama. Misalnya, menyuruh kamu merokok kembali disaat kamuberusaha ingin berhenti merokok.
Apa itu dopamin? Dopamin adalah sebuah zat yang dikeluarkan oleh otak untuk menimbulkan rasa senang.