Mohon tunggu...
Bayu Aji Siswanto
Bayu Aji Siswanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar

Seorang guru yang mengajar peserta didik Sekolah Dasar di SD Negeri Kalirejo Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning Tingkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

22 November 2020   16:00 Diperbarui: 22 November 2020   17:23 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Pendidikan sendiri tidak terlepas dari proses pembelajaran karena proses pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dan lingkungan belajarnya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Disamping  itu proses pembelajaran yang baik juga mampu membentuk karakter peserta didik. Kualitas proses pembelajaran, berbanding lurus dengan kualitas hasil belajar siswanya. Proses pembelajaran yang berkualitas akan mampu membantu siswa memperoleh hasil belajar yang baik.

Dengan diberlakukaannya pembelajaran secara daring saat ini ini membuat pengawasan guru terhadap siswa menjadi berkurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya interaksi secara langsung yang dilakukan oleh guru dan siswa. Walaupun perkembangan teknologi saat ini dapat digunakan untuk melaksanakan pembelajaran daring, akan tetapi perhatian guru dalam pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka jauh berbeda. Akibatnya tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi tidak terkontrol dan cenderung menurun secara cukup signifikan. Tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran berbanding lurus dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Semakin rendah tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran maka hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga akan rendah.

Permasalahan tersebut juga terjadi pada siswa kelas III SD Negeri Kalirejo Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2020/2021. Menurut pengamatan yang telah dilakukan, dikarenakan pemilihan model belajar yang kurang tepat yang menyebabkan  tingkat keaktifan peserta didik menurun secara drastis pada proses pembelajaran jarak jauh ini. Hal ini berdampak juga pada rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saya selaku guru kelas III SD Negeri Kalirejo mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dimana model pembelajaran Problem Based Learning ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dengan model pembelajaran ini juga mamberikan daya tarik bagi siswa, dimana membangun pengatahuan serta mengembangkan keterampilan pemecahan masalah untuk menghadapi tantangan yang akan ditemui dalam kehidupan sehari-hari

Menurut Yunin Nurun Nafiah dan Wardan Suyatno (2014) model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah pada dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan dalam memcahkan masalah, serta untuk mendapatkan konsep yang esensial dari suatu materi pelajaran. Selanjutnya Noly Shofiyah dan Fitria Eka Wulandari (2018) menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut: 

  1. Mengorientasikan peserta didik dalam masalah
  2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
  3. Membantu/membimbing penyelidikan secara mandiri ataupun berkelompok
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang dibuat
  5. Mengevaluasi hasil dan proses pemecahan masalah.

Dengan menerapkan  Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam kegiatan pembelajaran materi perubahan wujud benda pada siswa kelas III SD Negeri Kalirejo Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung semester I tahun pelajaran 2020/2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase tingkat keaktifan siswa. Dimana pada akhir kegiatan pembelajaran nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai angka 85,3 dan tingkat keaktfan siswa mencapai 81,76%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun