Mohon tunggu...
Bayu A Nugroho
Bayu A Nugroho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

اللهم صل على سيدنا محمد و على آله...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tandu Landu

9 November 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tandu Landu

oleh : Bayu A. Nugroho

pungut lagi, pungut lagi, pungut lagi, pungut lagi

kreseknya sesak dengan sampah-sampah
kumpulan tinta juga kayu atau kapas yang mengering
bagi mereka yang mesti dikenyangkan adalah perut
bagi mereka yang mesti dikosongkan adalah pikiran
bagi mereka yang mesti dibenahi adalah hati
bagi mereka yang mesti dipuaskan adalah syahwat
bagi mereka terserah saja berkata dan berbuat apa
karena baginya lebih baik memunggut sampah
hemat, karena siapa juga rela mati demi limbah
atau rebutan serapah atas kumpulan bakteri melimpah
pun rindangnya para murid tumbuhnya ke atas menjulang
sementara guru yang katanya kumpulan akar
sebagian tersohor, sebagian memilih semakin tenggelam ke dasar
atau menjadi pupuk saja yang menghilang usai memberi kehidupan
kepada akar, batang, ranting, dedaunan, dan buah-buahan
yang akan membusuk kembali jadi pupuk
akhirnya...

pungut lagi, pungut lagi, pungut lagi, pungut lagi

untuk seorang guru dari guru bangsa, Madinah 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun