Mohon tunggu...
Bayu Ssetyaji
Bayu Ssetyaji Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Politik Adu Tikus

11 November 2018   13:00 Diperbarui: 12 November 2018   11:59 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tikus merupakan hama yang paling banyak menyerang tanaman padi di desa pabelan kabupaten semarang. Para petani padi mengeluhkan akan serangan hama tikus karena dengan adanya hewan pengerat ini , dapat menghabiskan tanaman padi dalam waktu satu hari dalam satu petak lahan padi. Para petani padi sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi hama tikus ini dengan cara memburu hama tikus ini tapi nyatanya semakin diburu bukanya jumlah tikus itu semakin berkurang tetapi semakin merajalela.

Fenomena yang kerusakan tanaman padi menyebabkan para petani padi di desa pabelan ini mengalami kegagalan panen yang pada saat hama tikus menyerang.  Tikus sawah ( Rattus argentiver ) adalah hama pengganggu tanaman pertanian yang sangat dibenci oleh petani karena  tikus selalu makan setiap saat yang disebabkan tikus mempunyai gigi yang runcing dan cepat tumbuh sehingga menyebabkan tikus sering makan segala sesuatu untuk  megurangi kecepatan gigi tersebut. Tikus juga merupakan hewan sangat pandai, untuk mencari makan dan mempertahankan diri dari serangan musuh maka menandai daerah kekuasaanya dengan menggunakan air kencingnya sebagai tanda wilayah kekuasaan dan sebagai jalan. Penciuman tikus yang sangat peka ini yang menuntun tikus mengetahui ruang gerak wilayahnya untuk mendeteksi jika ada kolonial tikus dari kolonial tikus yang lain, jika ada tikus dari kolonial yang lain menyusup maka akan diusir dengan cara berkelahi. Tikus juga merupakan solidaritas yang tinggi karena saat dia dalam bahaya dia akan mengaktifkan sensor yang ada dalam tubuhnya. Sensor yang dimiliki oleh tikus berupa sensor bau sebagai tanda akan ada bahaya ataupun sebagai tanda suatu benda yang membahayakan misalnya perangkap.

Sebelum berbicara tentang cara pengatasanya hama tikus yang menyerang pada tanaman padi maka kita harus tau beberapa karakter yang dimiliki tikus dan dilakuakan oleh tikus, oleh sebab itu maka saya belajar tentang karakter yang dimiliki tikus yang bisa disebagai senjata ampuh. Hama tikus yang menyerang tanaman padi biasanya hidup diarea persawahan dan membuat lubang biasanya di pematang sawah, saluran irigasi dan biasanya para petani memburunya dengan cara memperbesar lubangnya dan memasukan karung selain itu petani juga menggunakan musuh alami misalnya dengan menggunakan rubuha disekitar lahan untuk membasmi hama tikus tetapi hal ini saya rasa kurang efektif dengan memburu dan menggunakan burung hantu, saya rasa menggunakan tikus itu sendiri dapat menjadi senjata ampuh dalam mengusir tikus itu sendiri.

www.artikelpadi.com
www.artikelpadi.com
Ketika kita tau karakter yang dimiliki oleh tikus itu sendiri pasti kita juga dapat mengatasi permasalahan hama tikus yang menyerang tanaman padi. Tikus mempunyai koloni atau kelompok sehingga ketika salah satu tikus dari koloni lain maka akan terjadi peperangan dengan koloni lain oleh karena itu maka kita harus  tikus mengadu dengan tikus dari kolonial satu dengan kolonial yang lain dengan memburu salah satu tikus diarea sisi yang lain kemudia diikat salah satu bagian tubuhnya diarea yang sering dilewati tikus yang lain maka tikus yang di ikat ini akan dihajar oleh tikus yang memiliki daerah kekuasaanya sehingga akan terjadi luka setelah luka dikembalikan dilepas ke area saat kita menangkap dan nantinya akan terjadi perang antar kolonial ini bisa mengurangi tikus. Kedua menagkap salah satu tikus dengan menggunakan perangkap dan menaruh tikus yang tertangkap diarea sisi lahan dengan perangkap yang digunakan misalnya menaruh beberapa perangkap beserta tikus yang tertangkap di beberapa sisi pematang sawah yang sering dilalui tanpa memberi makan tikus tersebut sehingga tikus yang tertangkap akan mengeluarkan bau atau sensor agar tikus yang lain tidak mendekat karena sensor tersebut biasanya berisi sinyal bahaya, cara semacam ini akan menyebakan tikus dari kolonial sendiri maupun dari kolonial yang lain tidak akan berani mendekati lahan yang diberi perangkap semacam ini yang saya anggap akan lebih efektif untuk mengatasi hama tikus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun