Mohon tunggu...
Bayu Aktami
Bayu Aktami Mohon Tunggu... Dosen - *

*

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara Isu Kecurangan dan Motif untuk Berkuasa

23 Mei 2019   15:58 Diperbarui: 24 Mei 2019   07:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa dibalik isu kecurangan pada pilpres 2019? Mengapa yang dicurigai curang hanya pilpresnya saja dan bulan pileg? Bukankah keduanya itu dilaksanakan berbarengan? Tapi apapun itu, isu kecurangan ini akan tidak relevan jika kepercayaan masyarakat kepada penyelenggaraan pemilu tinggi. Entah itu ada ambisi yang sangat besar untuk menang, tapi lemahnya kepercayaan terhadap penyelenggaraan pemilu merupakan suatu masalah yang serius. Penyelenggaraan pemilu haruslah transparan. Ada kemudahan bagi masyarakat untuk memantau setiap detail prosesnya. Mungkin itu sudah diupayakan, tapi mekanisme yang mudah tentu suatu yang mutlak bagi masyarakat yang belum sepenuhnya cerdas dalam politik. 

Adanya permasalahan mengenai data pemilih di setiap penyelenggaraan pemilu menunjukkan bahwa kualitas penyelenggaraan pesta rakyat ini tidak sepadan dengan fungsi besarnya sebagai jalur aspirasi rakyat. Penyelenggaraan pemilu haruslah sempurna, karena ini adalah pertaruhan atas nasib rakyat. Tidak boleh ada kesalahan sekecilpun. Apalagi adanya korban jiwa dalam aktivitas penyelenggaraan, menunjukkan bagaimana penyelenggaraan pemilu tidak mempunyai perencanaan yang sempurna. Seakan-akan kegiatan dilakukan dipaksakan tanpa menimbang kesiapan sumber daya. Tidak ada alasan untuk mengatakan semua sudah dilaksanakan dengan maksimal. Buktinya, kepercayaan masyarakat masih rendah terhadap penyelenggaraan pemilu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun