Mohon tunggu...
Bayu Nurwinanto
Bayu Nurwinanto Mohon Tunggu... Konsultan - HSE Professional

Saya pekerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di industri, Hobi saya : Membaca dan Menulis, Website saya: www.ohs-consultant.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bara di tengah Api

2 Februari 2025   02:40 Diperbarui: 2 Februari 2025   02:40 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kilang Minyak di tengah gurun (Sumber: OHS Consultant)

Di sebuah kilang minyak terpencil di tengah gurun, Raka, seorang HSE Officer berpengalaman, baru saja menyelesaikan inspeksi harian. Matahari bersinar terik, menyelimuti pabrik dengan hawa panas yang menyengat. Sejak awal bertugas, ia tahu pekerjaannya bukan hanya soal regulasi, tetapi juga tentang nyawa manusia.

Suatu siang yang tampaknya biasa, alarm darurat tiba-tiba meraung. "KEBAKARAN DI AREA TANGKI PENYIMPANAN!" teriak seorang operator melalui radio komunikasi. Raka segera berlari ke pusat kontrol. Matanya menatap layar yang menampilkan asap hitam membumbung tinggi dari tangki penyimpanan bahan bakar. Jantungnya berdegup kencang, tetapi pikirannya tetap jernih.

"Tim pemadam, segera ke lokasi! Isolasi area!" perintahnya tegas. Namun, saat melihat laporan tekanan gas, ia menyadari ada risiko ledakan. Api merambat terlalu cepat, dan beberapa pekerja masih berada di dekat titik bahaya. Kepanikan mulai terasa di radio komunikasi, suara-suara cemas memenuhi udara.

Tanpa ragu, Raka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan berlari ke lokasi. Ia melihat tiga pekerja terjebak di antara pipa-pipa besar, panik dan kebingungan. "Tetap tenang! Ikuti saya!" serunya. Ia merunduk, mencari jalur teraman, sementara panas mulai terasa membakar kulitnya. Asap hitam semakin pekat, membuat pandangan semakin terbatas. Raka menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dan berpikir cepat.

Saat mereka hampir mencapai zona aman, terdengar ledakan kecil di belakang mereka. Getaran terasa hingga ke tanah yang mereka pijak. Raka menoleh sekilas dan melihat salah satu pekerja terjatuh, tubuhnya terguncang akibat ledakan. Tanpa pikir panjang, ia kembali dan mengangkat pria itu ke bahunya. Sementara itu, percikan api mulai menjilat lebih dekat, mengancam segalanya dalam hitungan detik.

Dengan napas tersengal, ia berlari sekuat tenaga sebelum akhirnya mencapai titik evakuasi. Begitu tiba, paramedis segera menangani mereka. Raka berdiri dengan napas memburu, melihat api yang masih berkobar. Keringat bercampur debu dan asap menutupi wajahnya, tetapi ia tidak peduli. Baginya, yang paling penting adalah mereka semua selamat.

Tim pemadam akhirnya berhasil mengendalikan situasi setelah perjuangan panjang melawan api yang ganas. Seorang manajer mendekatinya, menepuk pundaknya dengan bangga. "Kau baru saja menyelamatkan nyawa mereka, Raka. Kau pahlawan hari ini."

Namun, ia hanya tersenyum tipis. "Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua. Hari ini kita beruntung, tapi besok kita harus lebih siap." Matanya menyapu area yang kini dipenuhi sisa kebakaran, berjanji dalam hati bahwa kejadian ini tidak akan terulang.

Dengan langkah mantap, Raka kembali ke ruang kontrol. Ia tahu, tugasnya belum selesai. Karena bagi seorang HSE Officer, keberanian bukan hanya soal menghadapi bahaya, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada bahaya yang terulang kembali. Setiap detik berharga, setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan ia akan terus berjuang untuk keselamatan semua orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun