Pagi itu, langit masih kelabu ketika Arya menjejakkan kaki di area proyek pengeboran minyak di pesisir timur Sumatra. Sebagai seorang HSE officer, tugasnya adalah memastikan semua pekerja pulang dalam keadaan selamat. Namun, hari ini ia merasa firasat aneh seolah ada sesuatu yang akan terjadi.
Sejak kecil, Arya selalu tertarik pada dunia keselamatan kerja. Ia pernah kehilangan pamannya dalam sebuah kecelakaan di pabrik baja, dan sejak saat itu, ia bersumpah akan mencegah hal serupa terjadi pada orang lain. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan dan pelatihan ketat, ia akhirnya berdiri di garis depan, memastikan standar Health, Safety, and Environment diterapkan dengan baik.
Hari itu, Arya melakukan inspeksi rutin di rig pengeboran. Ia memperhatikan beberapa pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar. "Pak Budi, helmnya harus dikencangkan, jangan asal pakai," tegurnya dengan ramah. Budi tersenyum canggung dan segera membenarkan helmnya.
Saat ia melanjutkan inspeksi, terdengar suara alarm darurat dari area penyimpanan bahan kimia. Arya segera berlari ke arah sumber suara. Ternyata, salah satu drum berisi bahan mudah terbakar mengalami kebocoran. Seorang pekerja, Dani, tampak panik dan berusaha menutup kebocoran dengan tangan kosong.
"Jangan sentuh!" seru Arya sambil menarik Dani ke belakang. "Kita butuh prosedur yang benar untuk menangani ini!"
Dalam hitungan detik, Arya menghubungi tim darurat dan menginstruksikan evakuasi area. Mereka segera menggunakan absorbent pad untuk menyerap tumpahan dan memasang ventilasi tambahan untuk mencegah akumulasi gas berbahaya. Berkat tindakannya yang cepat, kebocoran berhasil dikendalikan tanpa insiden lebih lanjut.
Namun, tantangan Arya tidak hanya sebatas risiko fisik. Ia juga harus berhadapan dengan tekanan dari manajemen. Suatu hari, atasannya meminta Arya untuk "sedikit melonggarkan" prosedur keselamatan agar produksi bisa berjalan lebih cepat.
"Kita butuh target ini tercapai, Arya. Kamu tahu sendiri, kalau terlalu ketat, bisa-bisa proyek ini tertunda," ujar manajer proyek.