Tanah Karo. Senin 18/11/2024. Di wilayah binaan kehadiran Serka Tudiono Situmorang yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 01/Barusjahe jajaran Kodim 0205/Tanah Karo untuk melaksanakan  Patroli wilayah binaan dan Komunikasi sosial juga sambil melakukan Pendampingan Pertain dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan pertanian milik warga selain untuk meningkatkan perekonomian juga untuk menyukseskan program Ketapangnas (Ketahanan pangan nasional).
Serka Tudiono Situmorang melaksanakan kegiatan Patroli wilayah binaan dan Komunikasi sosial di Desa Barusjahe Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo-Sumatera Utara, kemudian juga Pendampingan Pertanian belokasi di ladang/kebun milik Ibu Harum Beru Sembiring yaitu mendampingi dan membantu menanam tanaman sayur  sawi hijau  di lahan seluas 0,5 hektar, kemudian para Babinsa melaksanakan kegiata tersebut sesuai perintah dan arahan dari Danramil 01/Barusjahe Kapten Inf Jonson E. Sembiring (18/11).
Kegiatan Pendampingan Pertanian yang dilaksanakan oleh para Prajurit Satuan Teritorial TNI AD khususnya para Babinsa (Bintara Pembina Desa) tidak haya terpusat pada padi, jagung maupun palawija lainnya tetapi saat ini juga dilakukan kepada ke tanaman sayur-mayur dan buah-buahan karena tanamana tersbeut sebagau sumber pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat, karena petani jangan tergantgu kepada satu jenis tanaman saja, maka para Babinsa mengajak petani untuk tumpeng sari maupaun bergantian dalam jenis tanaman pangan.
Babinsa Koramil 01/Barusjahe Serka Tudiono Situmorang mengatakan "Sistem penanaman secara bergantian menanam sayur ini sangat minim menyebabkan risiko gagal panen karena bisa untuk menyuburkan lahan pertanian karena tanah tidak jenuh, juga untuk memutus hama, karena pada umumnya di wilayah binaan Koramil 01/Barusjahe  yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat petani menanam kentang ataupun padi baik padi sawah maupun padi darat (padi gogo)".
Situmorang juga menambahkan "Penanaman tanaman muda jenis sayur-mayur ini i sangat bagus karena dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan para petani karena jika terpusat pada tanaman padi waktu panen cukup lama panen, kemudian para petani juga diajak untuk tanaman tumpang sari karena ini membantu saat tanaman utama belum berbuah atau jika harga jual turun ataupun tanaman utama gagal panen akibat terserang hama maupun pengaruh cuaca ekstreeme", pungkasnya Situmorang. (Bayu.W GATUBIMA_PENDIM 0205/TK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H