Ditengah pandemic covid-19, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya masih dengan gigih menjalankan tri dharma perguruan tinggi, melalui program kuliah kerja nyata (KKN).
Tentu dengan kondisi seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi universitas ataupun mahasiswa, tema yang diangkat oleh perguruan tinggi masih terkait dengan upaya penanggulangan penyebaran  covid-19. KKN periode ini dilakukan secara individu ditempat domisili masing-masing mahasiswa.
seperti Bayu Eko Saputra (22) mahasiswa semester 7 UNTAG salah satunya ia kuliah sekaligus mondok di ma'had Nurul Qur'an Al-Qolam 4, Jl mleto no 15, Surabaya. "saya menujukan program KKN untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dipondok, setelah berkoordinasi dengan ketua pondok maka saya memutuskan untuk  melakukan pembuatan alat footspriyer handsanitizer" kata Bayu, Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya.
Ketidak efektifan tempat cuci tangan menjadi salah satu penyebab program ini muncul, "masalah awal banyak jamaah maupun santri yang merasa bahwa mencuci tangan dengan sabun memerlukan waktu yang lama, selain itu juga terkadang banyak orang yang antri untuk mencuci tangan, maka program yang akan dilakukan oleh bayu tersebut saya rasa sangat tepat" kata bapak zufar, selaku ketua ma'had
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H