Sejak kemarin sore 5/12/2021, beredar kebutuhan pangan korban erupsi Semeru overload. Salah satunya akibat terlalu banyak stok bahan pangan instan (nasi bungkus) yang tidak tersalurkan dan memenuhi tenda pengungsian.
Padahal, masih banyak korban erupsi Semeru di titik lokasi pengungsian yang kekurangan bahan pangan instan.
Beredarnya kabar overload, nyatanya tidak sepenuhnya benar. Sebab, ini hanya ada di lokasi pengungsian yang lain, bukan seluruh lokasi pengungsian.
Hal ini, menjadi masalah. Sebab para dermawan yang mengirimkan bahan pangan instan, menjadi kurang bermanfaat karena tidak tersalurkan segera. Sedangkan barang yang didonasikan cepat basi.
Kemudian, ada kabar bahwa overload juga terjadi pada pakaian jadi, baju celana layak pakai. Yang nyatanya, hanya di sebagian titik pengungsian.Â
****
Berkaca dari masalah penyaluran barang konsumsi korban erupsi Semeru. Sejatinya harus ada koordinasi atau pengaturan antara para relawan, evakuator, dan donatur.
Perihal ini memegang peranan penting, sebab menghindari terjadinya permasalahan akibat overload di suatu lokasi tapi kekurangan di lokasi lain. Selain itu, guna memetakan secara pasti kebutuhan apa yang korban bencana butuhkan dengan melihat persentase korban bencana yang mengungsi.
Secara sederhana, tiap titik lokasi pengungsian pasti memiliki kebutuhan yang berbeda. Sehingga suplai donasi pun beragam. Menyesuaikan dengan banyaknya korban bencana.Â
Jadi, ini menghindari distribusi bantuan barang konsumsi overload pada salah satu titik pengungsian.