Sebagian orangtua yang berpikiran bahwa anaknya memiliki bakat seni, terutama seni lukis akan memberikan media pembelajaran yang sesuai dengan minat anak. Misal dengan membelikan kanvas, kertas maupun cat.Â
Akan tetapi, ada orangtua yang kurang memperhatikan media belajar anak yang digunakan. Intinya asal beli, pokok anak senang. Ini perilaku yang kurang tepat, bukan keliru.
Mengapa demikian? Dalam hal memilih media belajar, terutama media belajar melukis. Jelas membutuhkan beberapa peralatan melukis, baik kuas, palet, pensil, spidol, cat, dan kertas ataupun kanvas.Â
Ini diperlukan agar kita dapat membrikan media belajar yang tepat sesuai dengan usia dan beban tanggungjawab anak.
Anak usia dini, di bawah lima tahun, adalah usia anak yang paling optimal dalam memnginat dan memahami perilaku teladannya.
Maka dari itu, jangan heran apabila para orangtua akan memprioritaskan tumbuh kembang anak pada usia tersebut. Salah satunya ialah menumbuhkan minat dan bakat anak.
Tulisan ini tidak membahas bagaimana cara menumbuhkan bakat dan minat anak, sebab secara garis besar orangtua memiliki peran sebagai observatori terhadap tumbuh kembang anak dalam masa keemasannya.Â
Akan tetapi, hanya berfokus pada bahasan pemilihan media belajar anak yang memiliki minat melukis, terkhusus penggunaan cat dalam melukis.
Sebagian orangtua keliru memberikan media belajar seni lukis pada anak. Mereka memilih membelikan cat minyak ketimbang cat air atau cat akrilik. Sebenarnya kedua macam cat ini tidak masalah, yang menjadi persoalan adalah tanggung jawab anak dalam menggunakan cat.