Sudah cek pengumuman sbmptn 2021? Bagaimana hasil yang kamu dapatkan?
Hari ini (Senin, 14 Juni 2021), bertepatan dengan pengumuman hasil tes seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. Sebagaimana hasil tersebut sudah dapat diperiksa sejak pukul tiga sore tadi.
Saya berpesan bagi kamu yang masih takut untuk memeriksa hasil ujian tes berbasis komputer dalam pelaksanaan sbmptn 2021, agar menyiapkan mental yang kuat, menyiagakan sapu tangan bahkan tisu, sebab saya khawatir hasilnya diluar ekspektasi kamu.
Bagi kamu yang dinyatakan lulus sbmptn 2021, sungguh sangat bahagia. Sebab bukan perkara mudah untuk menjadi salah satu peserta sbmptn yang berhasil keluar dari saringan yang sangat ketat itu. Hanya sekitar 20-an persen dari ratusan ribu peserta sbmptn 2021.
Terkhusus kamu yang dinyatakan tidak lulus sbmptn 2021, tetap tenang dan tegar. Saya tahu betul perasaan dan pikiran kamu, sebab saya pun pernah merasakan hal itu dua kali. Sakit, iya sakit, tapi tak berdarah. Mungkin karena sakit yang tak menimbulkan luka fisik ini yang menyebabkan kenyataan pahit itu selalu teringat.
Jangan buat kamu menderita akibat hasil pengumuman yang mengecewakan, misalnya melukai diri sendiri, menghardik diri sendiri, bahkan menyalahkan orang lain. Semua tindakanmu itu keliru dan tidaklah pantas dilakukan oleh seorang lulusan yang berpendidikan.
Apa pun yang keluar (tertulis) pada laman pengumuman sbmptn 2021, itulah hasilnya. Harus diterima dengan lapang dada, logowo. Tetap berpikir positif, pasti ada hikmah dari kegagalan lulus sbmptn 2021. Siapa tahu diterima di sekolah kedinasan? Siapa sangka lulus tes masuk perguruan tinggi luar negeri?
Sejatinya ada banyak asalan mengapa kamu tidak lulus sbmptn 2021, seperti kurang percaya diri, tidak optimis dalam menentukan jawaban setiap butir soal, kurang teliti dalam menafsirkan pertanyaan pada soal utbk sbmptn, bahkan terlambat masuk ke ruang tes utbk hingga tertinggalnya kartu peserta tes di jok sepeda motor.
Alasan-alasan teknis tersebut mampu membuat diri kamu menjadi grogi, banyak tekanan, dan membuat sebagian materi pembelajaran yang dipelajari terbang kesana-kemari. Jadi, kamu seakan tidak puas dalam menjawab soal dan berpikiran bahwa kamu pasti gagal.
Nyatanya, ada satu alasan yang menjadi penyumbang utama kegagalan kamu dalam kompetisi tes sbmptn 2021. Inilah alasan tak tertulis tidak lulus sbmptn 2021.
Gengsi pilihan perguruan tinggi.
Ada teman saya, dulu waktu daftar sbmptn, dia memilih PTN A. Padahal, ia tahu tidak ada satu pun program studi yang mewakili bakat dan minatnya. Sebab dia hanya ingin menunjukkan, bahwa dirinya mampu berkuliah di PTN A. Atau ada seorang siswa yang hanya ingin kuliah bila di PTN B. Kalau tidak PTN B, maka gak kuliah.
Sifat mendewakan atau mengagung-angungkan sebuah PTN, dapat menyebabkan kita mati pikir. Hal ini akan berakibat fatal, ketika diri kita tidak lulus dalam seleksi pada PTN tersebut. Misalnya, gairah untuk menempuh pendidikan tinggi menurun, hidup bermalas-malasan, bahkan mengalami gangguan psikis.
Secara sederhana, pola pikir demikian tidaklah benar. Sebab selain mengkhianati bakat dan minat, juga menjegal kamu untuk sukses di tempat lain. Jadi, intinya tidak perlu memaksakan diri untuk masuk menjadi mahasiswa suatu PTN.
Sesuaikan dengan kemampuan diri kita, baik dari sisi inteligensi maupun sisi finansial. Boleh memaksakan kehendak untuk masuk di PTN impian, tapi apakah memiliki nilai kenyamanan dalam diri kita atau justru membuat diri kita menjadi frustasi akibat tekanan studi. Boleh berhutang sana-sini untuk membiayai pendidikan tinggi, tapi jangan biarkan harta warisan menjadi milik orang ketika kita sudah lulus kuliah.
Memang benar, berjuang itu harus dilakukan tanpa henti dan setulus mungkin agar hasil yang diharapkan tercapai.
Okelah, kamu memutuskan untuk menunggu penyelenggaraan tes sbmptn tahun mendatang. Selama menunggu, kamu hanya bermain gadget, sesekali membantu orangtua di dapur, dan kebanyakan nonton drama. Hidupku dan hidupmu penuh drama.
Pas tiba waktu pengumuman sbmptn pada tahun mendatang, tenyata masih gagal. Sebab, tetap mengharapkan PTN itu-itu saja. Bayangkan bila selama empat tahun, kamu hanya menunggu dan mengadu nasib dengan laman pendaftaran tes sbmptn. Berapa lama waktu yang kamu sia-siakan hanya untuk menunggu ketidakpastian?
Ingat, daya berpikir kamu sudah kalah sigap dengan generasi muda di bawah kamu. Mereka jauh lebih kreatif, inovatif, dan tentu menyerap ilmu pengetahuan yang lebih kompleks. Sedangkan kamu, masih mengandalkan wawasan pengetahuan empat tahun silam hanya untuk dapat lulus sbmptn dengan PTN yang sama?
Ini bukan perihal cinta pada seseorang. Ketika kamu nyatakan cinta padanya satu hingga tiga kali ditolak, mungkin pernyataan cinta keempat kalinya, si dia bakal bersedia mendampingi hidupmu. Artinya bisa luluh.
Tapi, jika kamu kekeh pingin masuk PTN A misalnya. Ingat, ini PTN bukan hati. Gak ada rasa belas kasih, jika gagal memenuhi kriteria, ya jelas ditolak. Meski kamu beri satu truk berisi coklat batangan sebagai pemanis, gak bakalan diterima juga.
Maka dari itu, turunkan gengsi yang kamu miliki. Jika di PTN A ditolak, cari PTN lainnya. Yang terpenting bakat dan minatmu tersalurkan dalam wadah yang tepat, bukan wadah yang menurut kamu bergengsi.
Jadi, tetap tenang dan tegar bagi kamu yang tidak lulus sbmptn 2021. Masih ada jalur lain yang dapat ditempuh.Â
Usap air matamu, hentikan tangisanmu, dan berdirilah menghadap cermin, katakan, aku baik-baik saja dan aku siap menghadapi tantangan esok hari.
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H