Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan Sampingan dan Pekerjaan Utama Harus Mendapat Prioritas yang Sama, Bila Tidak...

5 April 2021   13:40 Diperbarui: 7 April 2021   21:21 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kalanya pekerjaan sampingan lebih nyaman ditekuni daripada pekerjaan utama. Ada saatnya penghasilan pekerjaan utama lebih sedikit daripada pekerjaan sampingan. Ada waktunya pekerjaan sampingan membutuhkan pemikiran yang amat keras daripada pekerjaan utama. Ada pilihan melanjutkan pekerjaan sampingan atau meninggalkan pekerjaan utama.

Lika-liku bekerja tersebut pasti pernah dan tengah dirasakan oleh kita bersama. Kita akui saja, kita pasti punya dua bahkan tiga atau empat pekerjaan dalam sehari. Fokus pada pekerjaan yang menghasilkan rupiah, dollar atau euro. 

Sebelum lanjut, kita buat batasan. Pada dasarnya bekerja itu ada dua; bekerja tanpa berpenghasilan dan bekerja dengan berpenghasilan. 

Semua aktivitas sejak kita membuka kelopak mata di pagi hari bahkan tengah malam hingga menutupnya kembali, itu sudah dikategorikan sebagai bekerja. Melakukan aktivitas, menyibukkan diri, dan bergerak bebas dengan menikmati kesemrawutan hidup.

Momong anak di pagi hari saat istri tercinta membuat sarapan, sudah termasuk bekerja. Membersihkan halaman rumah dari daun nangka yang berserakan, juga masuk dalam kategori bekerja. Kedua contoh tersebut adalah bekerja tanpa penghasilan, tanpa bayaran, tanpa gaji, dan tanpa cuti.

Menjajakan es cendol saat siang hari di sekitaran halte dan mendapat satu dua orang pembeli, ini juga dianggap bekerja. 

Duduk di kursi empuk menatap layar komputer seharian, menyelesaikan laporan keuangan kantor juga dikatakan bekerja. 

Kedua contoh tersebut adalah bekerja dengan penghasilan. Bekerja untuk mendapat bayaran, bekerja untuk mendapat gaji, dan bekerja untuk mendapat cuti tambahan. 

Bagaimana jadinya, bila kita memiliki pekerjaan yang sama-sama menghasilkan rupiah? Sederhananya memiliki pekerjaan sampingan. Punya pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan pada hari yang sama, pada bulan yang sama, dan pada tahun yang sama.

Ketika kita berada di posisi seperti itu, apa yang bakal kita lakukan? Apakah kita merasa tertekan dengan double job bahkan triple job?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun