Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan Sampingan dan Pekerjaan Utama Harus Mendapat Prioritas yang Sama, Bila Tidak...

5 April 2021   13:40 Diperbarui: 7 April 2021   21:21 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita wajib menunjukkan kemampuan kita secara maskimal pada suatu pekerjaan. Jangan memaksimalkan kemampuan dalam bekerja di perusahaan A. Sedangkan bila bekerja di perusahaan B tidak maskimal. Alasannya sudah capek. Itu bukan alasan, melainkan konsekuensi. 

Kedua jenis pekerjaan yang kita lakukan harus dilakoni dengan sebaik-baiknya, tanpa memilih pekerjaan yang ini itu untuk diprioritaskan sedangkan yang lain tidak. 

Jika begitu, kita gak akan lama dikeluarkan dari sana. Kita hanya dianggap sebagai benalu, merugikan perusahaan yang satu malah menguntungkan perusahaan yang lain.

Benar, tidak ada pekerjaan yang sempurna. Tapi, bila kita menunjukkan kemampuan dengan sempurna pada suatu pekerjaan, tanpa memikirkan itu pekerjaan sampingan atau pekerjaan utama, maka hasil kerja keras kita akan sempurna.

Intinya, memandang pekerjaan sampingan dan pekerjaan utama dalam satu kacamata. Entah itu pekerjaan sampingan milik kita sendiri atau keluarga, harus tetap dijalankan dengan porsi yang sama sebagaimana kita berlaku dalam pekerjaan utama. Gak ada berat sebelah, harus netral.

Artinya, kita wajib mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki untuk memberikan hasil terbaik dalam suatu pekerjaan. Jika tidak demikian, diri kita pasti tersingkir dari dunia kerja.

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun