Kisah asmara itu aneh. Datangnya tiba-tiba. Tanpa aba-aba. Dadakan. Bertahannya lama, kadang pula singkat. Perginya tak perlu pamitan. Jika berpamitan, gak bakal tega meninggalkan. Malah mencintai dalam keterpaksaan. Cukup membingungkan.
Saya dan tulisan ini sangat menyakini bahwa hati bukanlah benda mati. Tidak untuk dipermainkan. Tidak pula diperjualbelikan. Hati menyangkut soal perasaan. Perasaan batin seseorang. Tersembunyi dan tidak pernah diketahui secara pasti oleh orang lain, selain dirinya sendiri dan Tuhan.Â
Menjalin hubungan percintaan, susah-susah gampang. Susah disaat kita gagal membahagiakan (baca: menuruti keinginan) pasangan. Gampang ketika melontarkan janji bakal hidup setia sampai mati. Gombal.
Itulah alasan, mengapa angka jomlo di Indonesia tinggi. Hal ini dikarenakan banyaknya para pelaku php (pemberi harapan palsu). Mereka hanya ingin bersenang-senang. Tanpa ada komitmen keseriusan dalam berpasangan.Â
Perlu diketahui dan ditegaskan kembali, bahwa hati bukanlah arena permainan. Hati merupakan gelanggang perasaan. Penyatupaduan dua hati dalam satu kasih. Satu komitmen.
Memang sulit, tapi itulah cinta. Butuh perjuangan dan pengorbanan. Bukan hanya berjuang menaklukkan wanita, melainkan mencurahkan sekuat tenaga menjaga ikrar hidup setia sampai mati. Butuh pengorbanan besar layaknya mengusir penjajah. Menahan nafsu menggauli hingga akad digelar. Berkorban waktu.
Tak mudah dan tak jarang, sebagian dari kita gagal berjuang dan berkorban demi mempertahankan hubungan. Akhirnya kandas di tengah jalan. Untung saja tidak saling membenci. Jika itu yang terjadi, berdosalah mereka berdua. Sebab, kita lahir bukan untuk membenci, tapi mengasihi dan menyayangi.
Banyak sekali para wanita dan lelaki yang terluka di luaran sana. Termasuk saya salah satunya. Mungkin juga kamu yang sedang membaca tulisan ini. Terluka tak berdarah. Perih dan pedih rasanya. Seperti disiram air cuka. Bukan lagi air garam.
Pasalnya ada saja, wanita yang hanya pengen dekat dengan kita. Padahal, ia sudah punya pasangan. Ia mengaku masih single. Karena, kita memang jomlo. Mudah terperangkap. Akhirnya terjebak. Si wanita hanya memanfaatkan kita di kala, ia menderita. Kata orang disebut pelampiasan.
Satu lagi, hati bukanlah tempat pelampiasan. Melainkan, wadah saling ikrar komitmen.
Tak hanya lelaki yang juga menderita karena pelampiasan. Dunia ini adil. Wanita pun diberi pengalaman yang sama. Menjadi tempat pelampiasan para lelaki edan. Mungkin kena karma. Tapi, saya tidak sedang membicarakan karma.Â