Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bangkit untuk Semesta

1 Oktober 2020   21:37 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan menangis dalam malam
Nadinya berdenyut kencang tak terarah
Imbas kelalaian fikiran
Sukma meronta sesali tujuan

Pahit yang diderita tak selamanya manis
Ujung kebahagiaan tak kunjung ia temui
Jelaga mungkin saja berubah jadi putih
Ikrar kebaktian kunci sukses sejati

Angan belaka tak sanggup tutupi
Surya pagi datangkan rezeki
Tiruan kedamaian mungkin saja tercipta
Ulasan masalah datang setiap senja
Taklukkan dunia dengan kapur
Izin orang tua tameng kufur

Kota Pisang, Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun