Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jarang Gerak, Lakukan 3 Olahraga Ringan Ini dan Dapatkan Manfaatnya

13 September 2020   20:26 Diperbarui: 13 September 2020   20:41 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas lari (hallosehat.com)

Asam urat, rematik, diabetes, otot kaku, pegel linu, nyeri sendi, dan stamina menurun adalah beberapa penyakit yang menimpa orang dewasa pada rentang usia 40 tahun ke atas. Nyatanya, pemuda-pemudi di bawah 25 tahun telah mengalami gejala-gejala sakit tersebut. Hal ini bukan tanpa sebab, para anak-anak di era digital ini lebih suka berdiam sendiri tanpa ada aktivitas yang berarti.

Kita dapat mengambil contoh banyaknya muda-mudi lebih sering main game, blogwalking, mengedit vidio, hingga hanya streaming film bajakan di youtube. 

Yang hal itu, tentu minim gerak. Mungkin hanya beberapa bagian tubuh yang bergerak. Sebut saja tangan, jari kaki, dan bola mata. Area itu-itu saja. Hal itu pun berlaku bagi orang dewasa. Tapi jangan dibiarkan dan dibiasakan.

Jarang bergerak sungguh masalah serius. Lihat, tumbuhan saja bergerak dan hewan pun bergerak aktif. Tengok semut, pernahkan kamu melihat semut duduk manis dengan secangkir kopi menikmati senja?

Bahaya jarang gerak di waktu muda berakibat fatal bagi masa depan. Waktu muda sering merasa kesemutan, bisa saja menderita nyeri sendi. Yang akhirnya, si pemuda tidak mampu berdiri tegap dan bergantung pada kursi roda dalam segala aktivitasnya. Tentu hal itu tak mau terjadi pada diri kita. Kita pun berharap hidup sehat dan normal hingga ajal menjemput.

Maka dari itu, kita wajib berolahraga. Tidak perlu mahal (olahraga di tempat fitnes bahkan mendatangkan mentor senam). Cukup di rumah, entah di dalam ruangan maupun luar ruangan. Olahraga sederhana dengan banyak khasiat. Apa sajakah itu?

Aktivitas berjalan (lifestylekompas.com)
Aktivitas berjalan (lifestylekompas.com)
Pertama, berjalan. Sejak bayi kita dilatih berjalan mulai merangkak, duduk, hingga berdiri kuat dua kaki. Tentu aktivitas berjalan bukan hal aneh dan baru. Tiap hari kita tentu berjalan—bergerak menuju tempat satu ke tempat lainnya.

Aktivitas berjalan jangan diremehkan. Mentang-mentang sebuah tindakan mudah dan kita anggap tak memiliki nilai kesehatan, jelas salah kaprah. Berjalan merupakan salah satu bentuk olahraga. Mengolah kekuatan otot untuk menggerakkan rangka tubuh. Berjalan adalah olahraga ringan dan sederhana.

Contoh olahraga berjalan adalah berjalan mengitari kompleks perumahan dan atau mengelilingi pekarangan rumah. Perlu diingat bahwa, saat berjalan jangan hanya satu putaran melainkan lima hingga sepuluh putaran per hari. Sudah cukup mengganjar usaha berjalan guna mendapatkan manfaatnya.

Manfaat apa yang kita dapatkan setelah berjalan? Kita mampu menyeimbangkan tubuh dengan baik dalam tahap demi tahap langkah kaki. Kita dapat menyingkronkan gerak tubuh lain (tangan yang melantun ke depan dan belakang). Kita pun bisa mengatur napas lebih rileks saat berjalan. Selain itu, membuat aliran darah lancar dan menyehatkan kerja jantung.

Aktivitas lari (hallosehat.com)
Aktivitas lari (hallosehat.com)
Kedua, berlari. Lari adalah tindak lanjut dari aktivitas berjalan. Namun, durasinya lebih cepat ketimbang berjalan. Aktivitas berjalan masih dapat diselingi dengan ngobrol tapi jangan ghibah kayak Bu Tejo dan lari tidak diperkenankan ngobrol.

Contoh olahraga lari adalah lari santai mengelilingi pekarangan rumah atau mengitari kompleks perumahan. Selain itu, dapat pula lari cepat di lapangan atau di jalan perumahan. Bila lari di sekitaran rumah paling tidak sediakan waktu lari selama 30-45 menit saja per hari.

Keuntungan apa yang kita dapatkan dari olahraga lari? Melatih ketahanan jantung, melancarkan peredaran darah, menggerakkan persendian (lutut, siku, pundak, leher), melatih kekuatan otot kaki, dan membakar lemak serta membuang zat sisa dalam tubuh dalam tahap ekresi dari kulit (keringat).

Bersepeda di jalan utama saat pagi buta (dokumen pribadi)
Bersepeda di jalan utama saat pagi buta (dokumen pribadi)
Ketiga, bersepeda. Aktivitas bersepeda sangat digemari oleh banyak orang tak terkecuali saya. Bersepeda adalah aktivitas olahraga dengan menggunakan alat yakni sepeda. 

Kita dapat menempuh perjalanan atau jarak tempuh bersepeda kurang lebih 5-10 km per hari atau mengelilingi kompleks perumahan sebanyak 10-20 kali. 

Bagi sebagian orang yang mungkin memasuki usia lanjut, bisa menggunakan sepeda statis dengan mengukur dan menyeting beban gayuh pedal sepeda. 

Apalagi, saat bersepeda risiko kecelakaan lalu lintas menjadi lebih besar. Lebih aman dan praktis. Jika ingin menikmati sensasi lebih sekadar naik sepeda, lanjut turun ke tanah. 

Dengan bersepeda, kita mampu menggerakkan persendian tubuh, melatih kekuatan otot, melatih ketangkasan otak mengamati setiap area perjalanan, melatih ketahanan jantung, membakar lemak, dan sekaligus menikmati pemandangan alam sekitar. 

Bersepeda ke jembatan layang di JLS Lumajang (dokumen pribadi)
Bersepeda ke jembatan layang di JLS Lumajang (dokumen pribadi)
Melalui tiga macam bentuk olahraga ringan tersebut, niscaya perilaku mager atau mematung bernyawa menatap layar gadget dapat dikurangi intensitasnya. Apalagi merasakan khasiat yang luar biasa bagi tubuh. Layaknya pepatah orang Jawa, writing tresna jalaran saka kulina. 

Membiasakan diri untuk berolahraga secara rutin pastilah membuat kita cinta dan ketagihan atas manfaat dari berolahraga. Yang pada akhirnya, budaya olahraga terbentuk dengan sendirinya.

Berjalan, berlari, dan bersepeda adalah olahraga ringan dengan banyak manfaat.


Ayo letakkan sejenak ponselmu! 

Pastikan kamu berolahraga hari ini!

Nyatakan bahwa kamu bergerak! 

Hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun