Tepat 1 September 2020 atau sepuluh hari lagi dari sekarang, bakal ada tamu negara yang berkunjung ke rumahmu. Siapakah mereka? Ikuti terus artikel ini untuk mengetahui jati diri mereka.
Mereka adalah utusan negara. Laki-laki maupun perempuan. Muda bahkan tua. Kurus hingga gemuk. Satu per satu mengetuk pintu rumah. Pertama, pintu rumahmu. Kedua, pintu rumah tetanggamu. Ketiga, juga pintu rumah tetanggamu yang lain. Kemudian, pintu rumah tetanggamu yang lain pula. Hingga tak terdengar lagi suara ketukan pintu tetanggamu.
Mereka datang bukan untuk meminta sumbangan, juga tak bermaksud mengamen di rumahmu.
Mereka bertugas mendata keberadaanmu, anggota keluargamu, hingga pekerjaanmu. Tugasnya hanya mencatat dirimu dalam buku bendel besar. Tak perlu foto selfi dengan mereka. Bukan artis atau selebritis pula. Cukup temui dengan ramah. Tak perlu sambutan kepala desa bahkan hiburan dangdut sekalipun.
Bagaimana mengenali mereka?
Mengingat akhir-akhir ini banyak sekali penipuan yang menawarkan barang dan jasa ke rumah-rumah warga. Hal ini yang membuat warga cemas dan ketakutan jika ada orang tak dikenal masuk di wilayahnya. Trauma stadium akhir.
Mereka datang dengan tujuan mulia, maksud baik, sikap ramah tamah, murah senyum, dan sopan santun. Mereka memiliki ciri khas dan yang pasti mereka bukanlah penjahat.
Mereka---tamu negara---mengenakan tas punggung hitam dengan logo BPS dan SP2020. Dengan karakteristik ini, apakah kamu sudah bisa menduga siapa utusan negara tersebut?
Mereka memakai tanda pengenal bertuliskan nama petugas dan dilengkapi barcode. Pindai kode unik itu untuk mengetahui identitas petugas sensus dari BPS (Badan Pusat Statistik). Jadi, ngak bakal kena tipu. Kamu bisa pastikan petugas tersebut benar-benar tamu negara. Bukan petugas gadungan bahkan orang yang nyamar-nyamar itu ya.
Kemudian, tamu khusus tersebut mengenakan rompi berwarna biru tua dengan logo BPS, SP2020, dan tulisan petugas sensus di bagian belakang. Pasti sangat mudah mengenali mereka bukan? Oleh karena itu, ngak perlu sembunyi atau menolak kedatangannya.
Yang tak kalah penting, mereka membawa surat tugas dari BPS Kabupaten atau Kota setempat. Tak ada rada khawatir lagi di dalam benak kepala kita. Mereka memang diutus negara dan terimalah kehadirannya. Jangan diacuhkan.
Apakah tak mengapa, kita menerima tamu asing. Padahal, saat ini virus korona atau covid-19 sedang mewabah.Â