Mohon tunggu...
bayu
bayu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pemerhati masalah kesehatan, psikologi, filsafat, spiritual, sains dan teknologi informasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Program 7000 doktor setahun

24 Desember 2010   20:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti di beritakan di beberapa media termasuk disini, Indonesia membutuhkan 7000 doktor/tahun, menurut Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh. Dinyatakan juga bahwa saat ini kurang dari 10% dari total dosen yang bergelar doktor dari sejumlah 270 ribu dosen. Atau  hanya sekitar 23000 yang bergelar doktor.

Menyimak dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2010, yang berjumlah sekitar 237,6 juta penduduk, maka berarti cuma ada 0.01% yang berprofesi sebagai dosen.

Di Amerika , menurut data sensus pendidikan tahun 2000, ada 5.7% penduduknya yang berprofesi sebagai pendidik. Perhitungan kasar jumlah tenaga pendidik di Indonesia masih kurang dari jumlah itu. Menurut kemdiknas, pada tahun 2009 ada 2.6 juta guru mulai dari tingkat dasar hingga tingkat SMA/SMK. Jadi kira-kira untuk tahun 2010, jumlah ini masih kurang dari 3 juta guru, atau kurang dari 1.3% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Jika data ini digabung dengan jumlah dosen, maka masih jauh kurang dari 2%.

Jadi dengan jumlah yang masih minim ini, rasanya masih terlalu berlebihan jika alokasi dana pendidikan diberikan untuk porsi mengejar jumlah doktor.  Penambahan jumlah doktor adalah hal yang positif, tapi dalam hal penggunaan dana rakyat, maka tentunya peningkatan tenaga pendidik secara umum jauh membutuhkan perhatian lebih besar.

repost dari: blog ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun