Mohon tunggu...
bayu
bayu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pemerhati masalah kesehatan, psikologi, filsafat, spiritual, sains dan teknologi informasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudah Bisa Hacking?

4 Januari 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Judul di atas, diambil dari sebuah percakapan atau tepatnya komentar yang di balas komentar dari suatu blog. Si pemberi komentar maupun yang membalas komentar adalah anak-anak SMP atau kemungkinan SMA.  Si pembuat blog pun nampaknya juga masih dalam usia yang sama.

Komentar-komentar itu menarik, karena nampaknya mereka sedang bersaing untuk mendalami ilmu ‘hacking’ komputer, demikian istilah mereka. Bagaimana caranya mereka bisa masuk ke server orang, dan men-deface websitenya.

Beberapa bulan sebelum ini, anak seorang teman yang  menjadi teman juga di facebook menanyakan hal yang sama. Bagaimana cara meng-hack komputer  dan dilanjutkan dengan  pertanyaan tentang apa yang harus dia pelajari, karena katanya teman-temannya banyak yang sudah pintar hacking.

Tahun lalu juga rasanya saya  membaca adanya perlombaan ‘hacking’ komputer yang diselenggarakan oleh perkumpulan mahasiswa di suatu universitas. Kalau tidak salah ingat lomba itu akhirnya dimenangkan oleh peserta dari ITB.

Bila kembali ke judul dari tulisan ini, ada impresi dari anak-anak remaja itu, bahwa  jika jago hacking komputer sudah pasti jago komputer. Bahkan mereka mengagung-agungkan temannya yang bisa merubah website seseorang.  Sebenarnya juga tidak salah, karena hacking adalah juga suatu keahlian yang tidak semua orang bisa.

Bidang komputer memiliki cabang keilmuan yang sangat luas. Ibarat pohon, cabang-cabangnya banyak sekali. Dan satu cabangpun memiliki cabang yang banyak lagi.  Keahlian hacking hanyalah salah satu ranting dari berbagai macam cabang tadi.  Banyak orang yang meraih gelar sarjana komputer,  dengan mengambil keahlian di salah satu ranting tersebut.

Tapi buat anak-anak remaja itu nampaknya keahlian hacking yang dikejar. Hacking tidak salah untuk dipelajari, tapi kemudian sudah banyak akhirnya yang menyalahgunakan keahlian itu untuk melakukan perusakan terhadap sistem komputer tertentu.  Belum lagi berita-berita dari media yang menceritakan bagaimana hebohnya FBI ketika seorang ‘hacker’ masuk ke sistem komputernya, ataupun mengacak-acak suatu website.

Merubah website seseorang tanpa ijin, sama saja dengan mencuri atau merampok suatu rumah dan itu adalah tindakan kriminal. Bila seseorang masuk ke server orang tanpa ijin, walaupun ia tidak melakukan apa-apa, itu juga sama dengan tindakan kriminal juga. Karena itu sama saja dengan masuk ke rumah orang, mengendap-endap, walaupun yang punya rumah tidak tahu, tapi tetap saja itu tindakan kriminal.

Salah seorang yang mengaku hacker mengatakan kalau tujuannya men-deface adalah untuk memberitahukan kelemahan suatu sistem.  Tapi sayang, apapun tujuannya, tindakan itu tidak bisa dibenarkan. Karena hal itu mirip dengan kita masuk ke rumah orang tanpa ijin. Walaupun rumah itu punya banyak pintu tidak terkunci, atau bahkan ada yang pintunya terbuka lebar-lebar, tapi kalau kita masuk tanpa ijin, maka itu adalah tindakan kriminal.

Anak remaja umumnya memiliki kebutuhan untuk aktualisasi diri yang tinggi. Sangat disayangkan kalau mereka masuk jalur yang salah, karena itu sangat penting bagi para guru mengetahui bidang Teknologi komputer ini, agar bisa menawarkan jalur yang benar.  Salut dengan pelatihan TIK yang diselenggarakan oleh grupnya Pak Onno untuk pelatihan guru-guru. Terbukanya cakrawala para guru dengan ilmu teknologi komputer ini semoga dapat memberikan imbas positif buat murid-muridnya.

Tapi dari sisi negatif yang saya tulis, sebenarnya ada sisi positif juga. Anak seorang teman saya ketahui, mulai dari mempelajari hacking ternyata akhirnya menyenangi pemrograman komputer.  Pemrograman ini adalah keahlian yang lebih berguna  untuk jangka panjang dari sekedar ilmu hacking. Ilmu hacking yang diminati anak-anak ini,  sifatnya hanya sementara. Terjadinya perubahan sistem menuntut usaha untuk mempelajari lagi. Dan kita semua tahu kalau teknologi komputer adalah salah satu teknologi yang paling cepat berubah. Semoga mereka bisa lebih melek komputer tanpa perlu masuk ke norma negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun