Mohon tunggu...
Bayu Ambuari
Bayu Ambuari Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Menulis adalah Sebuah Manifestasi Perenungan Dalam Mencari Kebenaran untuk Mendapat Keseimbangan Menuju Kesempurnaan" -Bayu Ambuari\r\n\r\nBlog: http://akar-akal.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengendap

15 Agustus 2013   08:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang engkau buruh perempuan lantang mengangkat dua belas gugatan, pertaruhkan kepala tiada kausesalkan.

Hingga tersiar kabar jasadmu ditemukan pada pusar hutan, setelah tiga hari lenyap pasca huru-hara menyepi dari tengah kota. Teriakmu di tengah malam buta tiada berguna, tertelan sunyi belantara. Pada peta tubuhmu tampak denah siksa dera; bersedih hati sesiapa melihatnya.

Beribu kami tumpah ruah, dari arteri kota hingga pelosok desa. Yang dekat dan yang tak mengenal, selendangkan nestapa habiskan waktu menderaskan doa; menyebut-nyebut nama. Jiwa kami pilu sepenuh duka.

Kini engkau terbaring berkalang sunyi, meratap lirih

"Damailah kau di sana! Kiranya tertakdir namamu untuk lekat terukir, dalam ingat dan tetes keringat. Bersama asa wanita, juga peluh buruh"

Atas nama kebenaran yang belum juga terungkapkan, biarkan Tuhan pertunjukkan keadilan

Bandung, 23 April 2012

Puisi ini tergabung dalam sebuah buku antologi puisi dari Goresan Pena Publishing. Puisi yang terinspirasi oleh Marsinah, buruh sekaligus aktivis perempuan.

Related links:

http://akar-akal.blogspot.com/2013/08/telah-terbit-buku-dari-event-rol-phi.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun