Mohon tunggu...
Ali Rahman Lubis
Ali Rahman Lubis Mohon Tunggu... pegawai negeri -

just ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah-sekolah Hebat di Indonesia

7 November 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:29 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salam kompasiana

Pertama sekali saya mohon maaf bila isi tulisan saya ini tidak sesuai  harapan dan bayangan pembaca sekalian. Dari judul tulisan ini mungkin para pembaca yang budiman berharap apa yang tersajikan di tulisan ini adalah sekolah sekolah hebat dengan segala kehebatannya. Sekolah yang fasilitasnya "wah", ruangan ruangan kelas yang kokoh lagi asri yang membuat suasana belajar yang kondusif dan nyaman, ruang laboratoriumnya yang super lengkap dimana para siswa bisa melakukan praktikum dengan leluasanya, perpustakaan yang berisi ribuan judul buku yang dapat jadi referensi seluruh warga sekolah,lulusan lulusannya bertebar di universitas universitas bonafid,  guru guru yang kompeten lulusan perguruan tinggi ternama dan sudah pasca sarjana semua serta  semua jenis kehebatan kehebatan lain yang diperlukan untuk menjadi sebuah sekolah hebat. Justru sekolah yang saya maksud adalah sekolah yang bertolak belakang dari gambaran saya di atas.

Jadi apa hebatnya? Untuk melihat kehebatannya saya deskripsikan sekolah ini sedetil mungkin. Sekolah hebat yang saya maksud ini terletak di sebuah desa yang berjarak lebih kurang 200 km dari ibukota kabupaten. Untuk menuju desa ini dibutuhkan waktu sekitar empat jam dengan angkutan umum. Tetapi hanya sampai di simpang desa tersebut. Dari simpang tersebut kita bisa menaiki ojek melewati jalan tanah kira kira satu hingga dua jam tergantung pada tingkat keahlian tukang ojeknya dan tentunya dengan ongkos yang cukup mahal . Hanya saja hal ini bisa dilakukan pada cuaca yang bagus. Kalau seperti saat ini dimana cuaca tidak menentu terpaksalah kita harus berjalan kaki. Ada juga alternatif lain yaitu menaiki perahu tempel dari muara sungai. Sekolah yang tiap tingkatnya rata rata diisi dua puluhan siswa. Tidak ada perpustakaan yang wah hanya beberapa judul buku pelajaran yang diperoleh dari BOS Buku apalagi laboratorium canggih untuk praktikum. Guru gurunya? Hanya ada seorang kepala sekolah yang berstatus PNS dibantu tiga orang tenaga honorer. Selain kepala sekolah yang memang sudah sarjana, tenaga pendidik lain hanyalah pemuda pemuda setempat lulusan SMA yang ingin mengabdi pada desanya. Tapi hebatnya mereka rela menghabiskan biaya dan waktu setiap sabtu minggu mengikuti kuliah di perguruan tinngi di kabupaten sebelah hanya untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan mereka. Di sekolah mereka berempat termasuk pak kepala sekolah mengampu semua mata pelajaran yang ada untuk semua tingkatan. Kalau tidak salah untuk tingkat SMP ada tiga belas mata pelajaran dan semua dibagi rata oleh mereka. Hebat bukan? Tetapi bukan semua itu yang membuat saya berani berkata bahwa ini sekolah hebat. Kalau menurut Kemendikbud salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan kita adalah tingkat kelulusan Ujian Nasional. Nah ini dia hebatnya. Dari beberapa kali UN yang sudah dilewati sekolah ini sejak berdiri, hasilnya selalu memuaskan. Lulus seratus persen. Walau untuk mengikuti UN siswa siswa sekolah ini harus ujian di sekolah penyelenggara UN di kecamatan yang tentunya memusingkan orang tua memeikirkan biaya akomodasi dan lainnya. Dibandingkan dengan sekolah sekolah dikota yang fasilitasnya oke dan guru yang melimpah kelulusan seratus persen adalah sesuatu yang wajar dan kadang kadang diwarnai dengan isu kecurangan pula. jadi tak berlebihan bila saya katakan ini adalah sekolah hebat.

Rekan Kompasioner sekalian, sengaja saya tidak menuliskan nama, lokasi dan daerah sekolah hebat ini, karena saya yakin banyak sekolah sekolah hebat lainnya  yang sama kondisi dan keadaannyadi pelosok pelosok  dan sudut sudut di negara tercinta kita ini. Salut buat guru guru yang bertugas di daerah terpencil dengan segala keterbatasan. Kami yang di kota ini tak ada apa apanya dibandingkan kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun