Mohon tunggu...
Bayi Qory
Bayi Qory Mohon Tunggu... Pustakawan - Pegiat naskah kuno

Hamba yang lemah, anggota Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), bergiat di Lingkar Filologi Ciputat (LFC), khadimah di Ma’had Jam'iyyah Islamiyyah Tangerang Selatan, dan Mahasiswa Filologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiai Ali Mansur Pencipta Shalawat Badar

26 Januari 2020   05:10 Diperbarui: 26 Januari 2020   05:46 4725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"itu adalah Ahli Badar, ya Akhi," Terang Habib Hadi.

Kedua mimpi yang terjadi bersamaan itulah yang mendorong kiai Ali Mansur menulis syair, yang kemudian dikenal dengan Shalawat Badar.

Keesokan harinya banyak tetangga yang berdatangan dengan membawa beras, ada juga yang membawa daging, dan barang-barang lain seakan ada hajatan/unduh mantu di rumah Kiai Ali Mansur. Mereka bercerita bahwa pagi buta ada seorang berjubah putih mendatangi rumah mereka, dan memberi kabar bahwa dirumah Kiai Mansur akan ada kegiatan besar, mereka diminta untuk turubantu. Maka merekapun membantu sesuai dengan kemampuannya.

"Siapakah orang berjubah putih itu ??"
Pertanyaan itu selalu terngiang dalam benak Kiai Ali Mansur tanpa ada jawaban.

Akan tetapi malam itu rumah Kiai Ali Mansur ramai oleh tetangga yang sibuk menyiapkan makanan dan menyambut kedatangan tamu.

Menjelang matahari terbit, datang seorang Habib berjubah putih-hijau dengan rombongannya, dan ternyata Beliau adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy dari Kwitang Jakarta.

Setelah ramah-tamah, dan membahas PKI dan kondisi politik Nasional yang semakin tidak menguntungkan, Habib Ali menanyakan hal lain yang tak sangka tak dinyana tak diduga oleh Kiai Ali Mansur.

"Ya Akhi, mana syair yang antum buat semalam ? Tolong antum bacakan dengan suara emas yang antum miliki" Kata Habib Ali Al-Habsy.

Tentu saja Kiai Ali Mansur terkejut sebab ternyata Habib Ali Al-Habsy tahu apa yang dikerjakan semalaman. Sedangkan Kiai Ali Mansur tidak bercerita kepada siapapun tentang syair Shalawatnya, dan Habib Ali Habsyi juga baru datang berkunjung untuk kali pertamanya.

Dengan segera Kiai Ali Mansur mengabil kertas yang berisi catatan syair-syair Shalawat Badar hasil gubahannya semalam, "dari mana beliau tau semalam aku membuat syair syair Shalawat ? (Kiai Ali Mansur membatin)

Dengan suaranya yang merdu Kiai Ali Mansur melagukan shalawat Badar didepan Habib Ali Habsy dan rombongannya. Mereka mendengarkan dengan khusyu', tak lama kemudian, mereka meneteskan air mata karena terharu dengan bait-bait syair Shalawat Badar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun