"itu adalah Ahli Badar, ya Akhi," Terang Habib Hadi.
Kedua mimpi yang terjadi bersamaan itulah yang mendorong kiai Ali Mansur menulis syair, yang kemudian dikenal dengan Shalawat Badar.
Keesokan harinya banyak tetangga yang berdatangan dengan membawa beras, ada juga yang membawa daging, dan barang-barang lain seakan ada hajatan/unduh mantu di rumah Kiai Ali Mansur. Mereka bercerita bahwa pagi buta ada seorang berjubah putih mendatangi rumah mereka, dan memberi kabar bahwa dirumah Kiai Mansur akan ada kegiatan besar, mereka diminta untuk turubantu. Maka merekapun membantu sesuai dengan kemampuannya.
"Siapakah orang berjubah putih itu ??"
Pertanyaan itu selalu terngiang dalam benak Kiai Ali Mansur tanpa ada jawaban.
Akan tetapi malam itu rumah Kiai Ali Mansur ramai oleh tetangga yang sibuk menyiapkan makanan dan menyambut kedatangan tamu.
Menjelang matahari terbit, datang seorang Habib berjubah putih-hijau dengan rombongannya, dan ternyata Beliau adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy dari Kwitang Jakarta.
Setelah ramah-tamah, dan membahas PKI dan kondisi politik Nasional yang semakin tidak menguntungkan, Habib Ali menanyakan hal lain yang tak sangka tak dinyana tak diduga oleh Kiai Ali Mansur.
"Ya Akhi, mana syair yang antum buat semalam ? Tolong antum bacakan dengan suara emas yang antum miliki" Kata Habib Ali Al-Habsy.
Tentu saja Kiai Ali Mansur terkejut sebab ternyata Habib Ali Al-Habsy tahu apa yang dikerjakan semalaman. Sedangkan Kiai Ali Mansur tidak bercerita kepada siapapun tentang syair Shalawatnya, dan Habib Ali Habsyi juga baru datang berkunjung untuk kali pertamanya.
Dengan segera Kiai Ali Mansur mengabil kertas yang berisi catatan syair-syair Shalawat Badar hasil gubahannya semalam, "dari mana beliau tau semalam aku membuat syair syair Shalawat ? (Kiai Ali Mansur membatin)
Dengan suaranya yang merdu Kiai Ali Mansur melagukan shalawat Badar didepan Habib Ali Habsy dan rombongannya. Mereka mendengarkan dengan khusyu', tak lama kemudian, mereka meneteskan air mata karena terharu dengan bait-bait syair Shalawat Badar.