Diet Keto yang merupakan singkatan dari ketogenic diet dan telah berubah menjadi lebih dari sekedar pola konsumsi makan tetapi menjadi sebuah tren populer dalam beberapa tahun terakhir. Pada dasarnya, diet Keto awalnya digunakan sebagai sebuah metode pengobatan bagi anak-anak penderita epilepsi di awal abad ke-20. Namun, pola konsumsi makan ini sekarang diikuti lebih dari jutaan orang di berbagai belahan dunia.
Sebagai sebuah pola konsumsi makan atau diet, banyak orang yang bersumpah bahwa diet Keto memiliki manfaat dan hasil yang signifikan seperti cara cepat menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan pelaku diet tersebut. Dan seperti hal-hal viral lainnya, diet Keto pun tidak terlepas dari kontroversi. Meskipun banyak yang merasakan manfaatnya, diet Keto dinilai memiliki kontroversi yang berkaitan dengan potensi bahaya melakukan diet tersebut terhadap kesehatan.
Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa kontroversi diet Keto untuk Anda!
Apa itu Diet Keto?
Diet keto merupakan pola makan tingi lemak, rendah karbohidrat, dan sedang protein yang bertujuan untuk mengubah tubuh menjadi "ketosis", sebuah kondisi dimana tubuh akan membakar lemak sebagai sumber utama energi, yang mana, dalam diet ini karbohidrat akan sangat dibatasi dan lemak akan mendominasi 70-80% total asupan kalori harian. Dengan begitu, tubuh akan memecah lemak menjadi ketosis yang akan digunakan sebagai sumber utama bahan bakar.
Kontroversi Diet Keto
Ada beberapa kontroversi yang muncul akibat dari maraknya tren diet Keto ini. Saya telah merangkumnya untuk Anda!
1. Kekuragan Nutrisi Penting
Kontroversi utama pada saat diet Keto muncul adalah "diet ini mengakibatkan manusia kekurangan nutrisi penting" karena diet Keto membatasi banyak sekali jenis makamam yang kaya serat, vitamin, dan mineral seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Orang yang melakukan diet keto dapat memiliki potensi besar kekurangan nutrisi yang dapat mengancam kesehatan.
2. Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Kontroversi ini yang sering disangkal oleh para pelaku diet Keto. Pemahaman yang kurang mengenai efek jangka panjang dari melakukan diet ini dengan salah menjadi penyebabnya. Meskipun diet Keto sering dipromosikan sebagai cara yang efektif untuk menurunkan berat badan, namun potensi dampak buruk jika melakukan diet ini dengan salah pada jangka panjang sangatlah besar. Jika saja pelaku diet tinggi lemak ini tidak melakukan diet dengan benar, maka resiko dari penyakit jantung, masalah ginjal, dan gangguan lainnya akan semakin besar juga.
3. Efek Samping yang Tidak Diinginkan
Diet keto sering kali disertai dengan efek samping seperti sembelit, kelelahan, sakit kepala, dan bahkan sesekali mual. Tingkat ketosis yang berlebihan juga dapat menghasilkan bau napas yang tidak sedap, yang sering disebut sebagai "napas keto."
Para pelaku diet keto seringkali mengalami kondisi yang bernama napas keto. Ini adalah sebuah kondisi yang sementara, tetapi dapat bermanifestasi sebagai rasa logam di mulut atau napas yang berbau seperti aseton.
4. Tidak Sesuai untuk Semua OrangÂ
Diet keto tidak sesuai untuk semua orang. Orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes tipe 1, penyakit hati, atau masalah ginjal, sebaiknya tidak menjalani diet ini tanpa pengawasan medis. Selain itu, diet ini mungkin sulit diikuti dalam jangka panjang, dan banyak orang mengalami kesulitan menjaga berat badan mereka setelah berhenti menjalani diet keto.
5. Potensi Gangguan Makan
