Negara kita adalah negara religius yang menjunjung nilai-nilai agama. Ini bisa menjadi alat untuk menjelaskan bagaimana agama memandang hubungan seksual di luar pernikahan. Apa saja konsekuensi yang akan dihadapi selama di dunia dan di akhirat kelak. Cobalah untuk mencari ayat dan hadis yang berkaitan dengan hubungan yang sehat antara laki-laki dan perempuan.
7. Lakukan Pembicaraan Secara Berkelanjutan
Doronglah anak remajamu untuk berbicara setiap kali ia memiliki pertanyaan atau sekadar penasaran seputar hal-hal yang berbau seksual. Sambutlah secara positif apapun yang ia tanyakan, kamu bisa meminta waktu bila memang dirasa tidak bisa menjawab pertanyaan mereka di saat itu juga.
Epilog
Hal-hal yang berbau seks memang selalu menjadi pembicaraan yang tabu di negara yang religius seperti Indonesia, tidak semua dari kita bisa menjelaskan hal semacam itu dengan baik dan benar kepada anak-anak yang sudah beranjak remaja. Tapi, pada akhirnya tugas untuk membina anak-anak menjadi kewajiban setiap orang tua. Bukan hanya tentang binaan pada aspek belajar tulis menulis, menghitung, mengaji kitab suci. Tetapi juga pada aspek bagaimana cara mengendalikan syahwat sejak dini.
Seks mungkin sulit untuk dibicarakan. Namun, lebih sulit lagi untuk dihindari. Jangan pernah berhenti belajar tentang bagaimana cara terbaik mengedukasi dan membimbing anak-anak kita, bahkan jika itu berkaitan dengan hal yang paling sensitif sekali pun.
Kitalah yang melahirkan mereka ke dunia, maka kita jugalah yang berkewajiban untuk memastikan bahwa mereka mendapat jawaban terbaik dari setiap pertanyaan yang muncul di benak mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H