Mohon tunggu...
Bawor Banyumas
Bawor Banyumas Mohon Tunggu... -

jokowi,puisi dan makan nasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kepuasan Publik Terhadap Jokowi luar biasa

17 Oktober 2013   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Survei oleh Indobarometer menunjukkan bahwa 87,5 persen responden menyatakan puas atas pekerjaan yang dilakukan oleh Jokowi selama satu tahun. Angka ini melebihi tingkat perolehan suara Jokowi dalam putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2012, yakni 53,82 persen.

"Angka kepuasan Jokowi sekarang lebih tinggi dari perolehan suaranya. Hal ini anomali sebab biasanya setelah setahun pemilihan, tingkat kepuasan terhadap sosok terpilih terus merosot," kata Qodari di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indobarometer M Qodari mengatakan, angka kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selama satu tahun menunjukkan hal di luar kebiasaan. Menurut Qodari, tingkat kepuasan publik biasanya justru turun di masa awal kerja seorang pemimpin.

Jadi walupun Pecel tempe,  Hendra Boen dan gerbongnya setiap saat  nulis tentang "kejelekan" Jokowi sampai jari-jarinya kriting , sulit untuk mengubah persepsi masyarakat, kerja nyata Jokowi coba dilawan dengan "sekedar  igauan " di kompasiana maka seperti teriak di tengah padang gurun maha luas. Saran saya ke depan, mereka  perlu mencari  "cara-cara" yang lebih cerdas untuk menjatuhkan Jokowi, atau kalaupun pilihanya adalah "lelah hati" maka lebih baik mulai menulis dengan niat baik ,elegan dan obyektif, saya yakin  akan melegakan kalian.

Kalau coba kita pahami mengapa "pecel tempe" dan "hendra Boen" secara sistematis,periodik selalu menulis keburukan Jokowi ada beberapa kemungkinan yang muncul :


  1. Mungkin "profesi" yang sedang dijalani sekarang memang menuntut begitu, seringnya  " profesi" mengalahkan "obyektifitas" , apalagi jika itu berkaitan  dengan kebutuhan  "domestik" rumah tangga misalnya ;
  2. Atau kalau sedikit naik kelas, maka mungkin  ini persoalan  agak "ideologis", bisa jadi Jokowi dianggap tidak sesuai dengan jalan dan cita-cita mereka menuju Indonesia" yang "entah seperti apa " menurut pikiran mereka ;
  3. atau bisa jadi mereka " kadung janji "dalam hati atau ada semacam  keterikan  emosional atau mungkin juga "terikat Kontrak" dengan calon Presiden tertentu, munculnya Jokowi benar-benar "mimpi buruk" bagi hasrat "calon presiden" tertentu dan pendukungnya, maka di tugasilah "orang-orang " seperti mereka untuk membuat kontra opini tentang Jokowi.
  4. Atau bahkan mungkin juga mereka " adalah"  pecinta-pecinta Jokowi juga, mengambil jalan berbeda tapi punya tujuan sama. Dengan menulis "keburukan"  Jokowi dengan argumentasi yang kadang sangat tidak nyambung membuat "gerah" para pendukung Jokowi, targetnya " semakin Gerah" maka semakin militan dan loyal para pendung Jokowi... Bisa juga sih..


Tidak penting juga sih sebetulnya membahas mereka, tapi tidak  ada salahnya juga buat iseng-iseng menemani "lek-lekkan (begadang) mumpung ini "malem Jumat Kliwon". :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun