Pendidikan merupakn sebuah wadah untuk mengasah atau meng-Upgrade kemampuan yang ada pada pada diri siswa atau pelajar untu dapat berkompetisi secara logis dan terukur dalam segala sektor kemampuan yang dimumpuninya. guru adalah seorang Pengajar yang memiliki tanggung jawab secara sadar sebagai pendidik untuk mendidik, sehingga jelas porsi yang di lakukan adalah memunculkan potensi yang matang pada para peserta didik.
Â
Seorang pengajar atau pendidik memiliki tanggung jawab yang cukup berat dalam mengemban amanah, salah satunya amanah dari Orang tua peserta didik atau pelajar. harapan besar yang terbangun pada orang tua adalah menyekolahkan anaknya agar dapat menjadi orang yang berguna, pandai jauh dari kebodohan dan memiliki kualitas diri yang mapan , sehingga anak tersebut tidak suram dalam menata diri dan masa depannya.
Â
kemudian terbangunlah dari kerangka berfikir diatas anatra keinginan Orang Tua dan tanggung jawab pada Guru dalam Proses membagun Pendidikan yang Maju dari masa kemasa, profesional, tanggung jawab dan berkualitas.
Â
Para cendikiwan, salah satunya adalah bapak anis Baswedan,Ph.D yang saat ini menjabat sebagai Mentri Pendidikan Itu, .dalam pengantar Buku Gurunya Manusia yang ditulis oleh bapak Munif Chotib. mengatakan dalam judul tulisannya Kualitas guru adalah Kunci utam kemajuan bangs, secara sederhana dapat dimaknai bahwa pendidikan itu sangan penting di kemajuan bangsa dan negara.
Â
Namun adanya keinginan mulia ini menjadi "kabur" saat seorang guru di hadapkan Oleh kebutuhan ekonomi yang menedesak . tunjangan pendidikan yang luar biasa besarnya yang di berikan oleh pemerintah mennyempitkan pola kinerja guru dalam mengentaskan kebodohan anak didik, pada ujungnya perlombaan guru bukan pada kualitas anak didik melainkan pada aspek kapital atu keuntungan dalam pendidikan. sehingga satu kesatuan dari aspek kebutuhan Masyarakat , Pendidik, anak didik dan pemerintah ini menjadi satu kesatuan kerja yang timpang dan menindih harapan mulia dari orang tua dan anak didik. realitas pendidikan saat ini bisa dilihat yang pertam :
- guru dijadikan ladang Profesi Kerja bukan pengabdi
Â
- gru berlomba mendapatkan tunjangan dan melupakn pengajarn yang meningkatkan kualitas anak didik
Â
- kompetisi para guru untuk mendapatkan CPNS atu sejenisnya
Â
- para guru dengan proyek2 pendidikan
Â
- guru yang tidak terukur kualitas keilmuannya