Matamu nampak berkaca-kaca seperti ada menyimpan kesedihan di balik tawamu.Ada luka yang begitu parah hingga hampir membuat dirimu ingin menyerah sudah,membisu bibirmu tak lagi mampu berkata-kata.
Malam itu,kubiarkan tubuh ini menjadi tumpah ruah,keluh kesahmu.Diam sejenak dan melupakan ada siapa di antara kita,menikmati waktu mendekap rindu saling memahami jika tidak akan ada lagi hari ke dua untuk bersamamu.
Aku tahu akan kehilangan,dan perlahan genggam tangan ini akan terlepas,aku mengerti semua yang akan terjadi akn menjadi sebuah kenangan.Namun aku tak mampu berjanji untuk melupakan apa lagi merelakanmu pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H