Terhitung sejak tanggal 2 hingga 27 Juli tahun 2024, Mahasiswa Universitas Airlangga yang termasuk sebagai anggota kelompok Batok 2 telah diterjunkan di Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun untuk melaksanakan kegiatan BBK (Belajar Bersama Komunitas) 4. Ada berbagai program kerja yang telah dilakukan dan salah satu program kerja unggulannya adalah “OLIKA”. OLIKA (Olahan Limbah Kulit Kakao) merupakan kegiatan sosialisasi tentang manfaat dari kulit buah kakao bagi kesehatan dan cara pengolahan kulit buah kakao hingga potensinya sebagai olahan yang layak untuk dikonsumsi.
Dari survei yang telah dilakukan sebelumnya, buah kakao merupakan salah satu komoditas unggulan dari Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Namun, tidak sejalan dengan hal tersebut, sebagian besar warga masih tidak mengetahui cara memanfaatkan kulit buah kakao. Mereka hanya menjadikannya sebagai pakan hewan ternak atau langsung dibuang begitu saja, dimana hal itu tentunya akan turut menjadi salah satu penyumbang terbanyak limbah dari pengolahan biji kakao di Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Berdasarkan dari fenomena tersebut, program kerja yang kami lakukan ini memiliki urgensi untuk menjadi salah satu inovasi yang dapat mengurangi penumpukan limbah kulit buah kakao di desa ini.
Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang beragam, diantaranya yaitu: kadar air 12, 96%, abu 11,10%, lemak 1,11%, protein 8,75%, karbohidrat 16,27%, lignin 20,11%, selulosa 31,25%, dan hemiselulosa 48,64% (Putra, 2021). Berdasarkan hal tersebut, kulit buah kakao sangat berpotensi untuk dapat diubah menjadi suatu produk yang layak dikonsumsi dan memiliki nilai jual. Produk Abon kulit kakao dapat menjadi produk yang berpotensi untuk dikembangkan oleh warga Desa Batok sebagai produk konsumsi rumah tangga maupun produk yang diperjualbelikan. Hal tersebut didasari pada melimpahnya bahan-bahan pokok yang diperlukan, salah satunya adalah kulit buah kakao itu sendiri.
Metode Pembuatan Abon kulit kakao yang dipaparkan pada program kerja OLIKA dihasilkan dari percobaan mandiri yang dilakukan oleh kelompok Batok 2 BBK4 Universitas Airlangga. Berikut merupakan tata cara pembuatan Abon kulit Kakao:
Bahan-Bahan:
Kulit buah kakao segar: 7 buah
Minyak goreng: 200 ml
Bawang merah: 25 siung
Bawang putih: 12 siung
Cabai merah besar: 8 buah (sesuai selera)
Daun salam: 7 lembar
Serai: 5 batang (memarkan)
Lengkuas: 5 cm (memarkan)
Gula pasir: 2 sendok makan
Garam: 1 sendok makan
Ketumbar bubuk: 1 sendok teh
Kecap manis: 2 sendok makan
Kaldu bubuk (opsional): 1 sendok teh
Air: 500 ml
Cara Membuat:
1. Persiapan Kulit Kakao:
Cuci bersih kulit buah kakao untuk menghilangkan kotoran dan sisa-sisa pulp.
kupas lapisan terluar dan keluarkan isi biji buah kakao dari kulit buah kakao
Rebus kulit buah buah kakao dalam air mendidih selama 20 menit untuk menghilangkan rasa pahit dan melunakkan serat. Tiriskan dan peras hingga kering.
2. Pengolahan Kulit Kakao:
Parut halus lapisan halus kulit buah kakao dan buang lapisan keras dari kulit buah kakao.
sangrai hasil parutan kulit buah kakao selama 15 menit atau hingga kering.
3. Bumbu Halus:
Haluskan 25 siung bawang merah, 12 siung bawang putih, dan 8 buah cabai merah besar menggunakan blender atau ulekan.
4. Menumis Bumbu:
Panaskan minyak goreng dalam wajan besar.
Tumis bumbu halus hingga harum.
Masukkan 7 lembar daun salam, 5 serai, dan 5 cm lengkuas. Tumis hingga bumbu matang sempurna.
5. Memasak Kulit Kakao:
Masukkan kulit kakao yang sudah diparut ke dalam wajan.
Aduk rata dengan bumbu tumis.
Tambahkan 250 mL air, 2 sdm gula pasir, 1 sdm garam, 1 sdt ketumbar bubuk, 2 sdm kecap manis, dan 1 sdt kaldu bubuk.
Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga air menyusut dan bumbu meresap.
6. Mengeringkan Abon:
Teruskan memasak hingga kulit kakao benar-benar kering dan berubah menjadi Abon. Aduk terus agar tidak gosong.
Setelah kering, angkat dan tiriskan dari minyak berlebih.
7. Penyimpanan:
Setelah Abon kulit kakao dingin, simpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kerenyahannya.
Abon KULIT KAKAO KREASI KELOMPOK BATOK II
Kegiatan “OLIKA” ini dilaksanakan pada hari Selasa (23/07/24), yang dalam persiapan pelaksanaannya bekerja sama dengan aparat desa setempat untuk menginformasikan kepada warga terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi tentang manfaat dan kandungan gizi dari kulit kakao. Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian contoh olahan dari kulit buah kakao di mana kami memilih Abon kulit kakao sebagai salah satu inovasi yang cocok untuk dikembangkan oleh warga Desa Batok. Lalu, pada kegiatan sosialisasi ini kami juga menunjukkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Abon kulit kakao. Selanjutnya, kami juga memaparkan tahapan pengolahan Abon kulit kakao dengan melampirkan video pembuatan. Di akhir kegiatan, kami membagikan sampel Abon kepada warga yang hadir serta menanyakan kritik dan saran terkait produk yang telah disajikan. Dari hasil pembagian sampel Abon kepada warga, terlihat sebagian besar warga menyukai rasa dari produk Abon yang diberikan, salah satu warga mengucapkan “Enak se Mbak Mas, Aku luweh seneng Abon iki timbang abon daging biasane” yang berarti “Enak si Mbak Mas, Saya lebih suka Abon (kulit kakao) ini daripada abon daging pada umumnya”. Beberapa warga juga meminta resep pembuatan Abon tersebut yang menunjukan bahwa warga desa Batok cukup antusias terhadap produk abon yang dipaparkan.
IBU-IBU PESERTA MENCICIPI ABON KULIT KAKAO
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu langkah yang konkret dan positif sebagai inovasi yang dapat mengurangi penumpukan limbah kulit buah kakao di desa ini. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini warga Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun dapat memahami cara mengelola limbah kulit buah kakao menjadi suatu produk yang dapat membawa keuntungan dan nilai jual.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Abdul Manan, S.PI., M.Si., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Sutiono selaku Kepala Desa Batok, dan juga rekan-rekan Kelompok Batok 2 BBK 4 Universitas Airlangga yang diketuai oleh Prima Dewantara (FIB) serta rekan-rekan anggota kelompok yang terdiri dari Angel Agustina Pasaribu (FV), Ahmad Wildan Bayhaqi (FV), Fadhlan Muhammad Al Faza (FTMM), Hayun Muhasari (FISIP), Medo Melyani Bombo (FKP), Christabela Marsha Panjaitan (FIB), Fernanda Maretha Rahadiyati (FKP), Aditya Ananda (FTMM), dan Devana Khaisa Sholiha (FISIP).
REFERENSI
Putra, A. E. P., & Destiara, Y. (2021). Potensi dan Respon Masyarakat pada Pengolahan Kulit Kakao Menjadi Krupuk di Desa Sidomakmur Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Jurnal Bakti Agribisnis, 7(01), 19-28.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H