Mohon tunggu...
Batok IIGemarang
Batok IIGemarang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kelompok kkn

Bekerja!bekerja!bekerja!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Olika: Limbah Kulit Kakao? Ubah Jadi Abon Saja Solusinya

25 Juli 2024   09:23 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi Kelompok Batok IIPESERTA MENDENGARKAN PEMATERI

Terhitung sejak tanggal 2 hingga 27 Juli tahun 2024, Mahasiswa Universitas Airlangga yang termasuk sebagai anggota kelompok Batok 2 telah diterjunkan di Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun untuk melaksanakan kegiatan BBK (Belajar Bersama Komunitas) 4. Ada berbagai program kerja yang telah dilakukan dan salah satu program kerja unggulannya adalah “OLIKA”. OLIKA (Olahan Limbah Kulit Kakao) merupakan kegiatan sosialisasi tentang manfaat dari kulit buah kakao bagi kesehatan dan cara pengolahan kulit buah kakao hingga potensinya sebagai olahan yang layak untuk dikonsumsi.

Dari survei yang telah dilakukan sebelumnya, buah kakao merupakan salah satu komoditas unggulan dari Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Namun, tidak sejalan dengan hal tersebut, sebagian besar warga masih tidak mengetahui cara memanfaatkan kulit buah kakao. Mereka hanya menjadikannya sebagai pakan hewan ternak atau langsung dibuang begitu saja, dimana hal itu tentunya akan turut menjadi salah satu penyumbang terbanyak limbah dari pengolahan biji kakao di Dusun Kambatan, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Berdasarkan dari fenomena tersebut, program kerja yang kami lakukan ini memiliki urgensi untuk menjadi salah satu inovasi yang dapat mengurangi penumpukan limbah kulit buah kakao di desa ini.

Kulit buah kakao memiliki kandungan gizi yang beragam, diantaranya yaitu: kadar air 12, 96%, abu 11,10%, lemak 1,11%, protein 8,75%, karbohidrat 16,27%, lignin 20,11%, selulosa 31,25%, dan hemiselulosa 48,64% (Putra, 2021). Berdasarkan hal tersebut, kulit buah kakao sangat berpotensi untuk dapat diubah menjadi suatu produk yang layak dikonsumsi dan memiliki nilai jual. Produk Abon kulit kakao dapat menjadi produk yang berpotensi untuk dikembangkan oleh warga Desa Batok sebagai produk konsumsi rumah tangga maupun produk yang diperjualbelikan. Hal tersebut didasari pada melimpahnya bahan-bahan pokok yang diperlukan, salah satunya adalah kulit buah kakao itu sendiri.

Metode Pembuatan Abon kulit kakao yang dipaparkan pada program kerja OLIKA dihasilkan dari percobaan mandiri yang dilakukan oleh kelompok Batok 2 BBK4 Universitas Airlangga. Berikut merupakan tata cara pembuatan Abon kulit Kakao:

Bahan-Bahan:

  • Kulit buah kakao segar: 7 buah

  • Minyak goreng: 200 ml

  • Bawang merah: 25 siung

  • Bawang putih: 12 siung

  • Cabai merah besar: 8 buah (sesuai selera)

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun