Mohon tunggu...
Eko Krismanto
Eko Krismanto Mohon Tunggu... -

hanya seorang musafir yang sedang mencari jalan pulang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tentang Jodoh

22 Mei 2014   07:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini..di sebuah warung kopi pinggir jalan di daerah kelapa gading,yang kebetulan salah satu tempat nongkrong favorit saya..terjadi sebuah dialog yang memancing rasa penasaran saya.dialog antara seorang supir yang berusia sekitar 50 tahun an dengan seorang pemuda,ada kalimat yang terlontar dari sang pemuda yang tak sengaja masuk ke telinga saya,kemudian menggelitik benak.itulah salah satu sebabnya,mengapa warung ini menjadi tempat nongkrong favorit saya,banyak inspirasi,motivasi,hikmah yang kadang meluncur keluar dari obrolan santai para pengunjungnya,yang kebanyakan dari kalangan rakyat jelata,lagipula posisinya juga sangat dekat dengan kantor saya.

pertanyaan sang pemuda adalah'sebenarnya jodoh kita itu yang punya banyak kemiripan dengan kita,atau yang berbeda dengan kita?'...sejak dulu.,kakek saya sering bilang bahwa jodoh kita atau pasangan kita itu biasanya mirip dengan kita,bisa wajahnya yang mirip,hobinya,tingkah lakunya,dsb...hmm...,memang kalau saya perhatikan secara fisik,kakek saya mirip dengan nenek saya,tapi apakah jodoh yang ideal itu harus selalu terdapat kemiripan dari banyak sisi antara sang suami dan istri nya?banyak juga saya jumpai pasangan-pasangan yang usia pernikahan nya langgeng dan adem ayem tapi ternyata mereka memiliki karakter yang jauh berbeda,banyak juga pasangan-pasangan yang kandas pernikahan nya,padahal mereka memiliki banyak kemiripan sifat.jadi..pendapat mana yang benar?jodoh yang ideal itu adalah yang mirip atau berbeda?

ada juga pendapat yang menyatakan,'jodoh yang ideal itu berbeda namun saling melengkapi,seperti panci dengan tutup nya'..laki-laki dan perempuan,romeo dan juliet,kuat dan lemah,pemikir dan perasa.,penganut teori jodoh sebaiknya berbeda tidaklah salah,karena secara fisik saja antara laki-laki dan wanita sudah berbeda,apalagi secara karakter,ibaratnya bagaikan langit dan bumi,namun yang sangat disayangkan adalah banyak orang yang sudah terlanjur percaya,dengan teori jodoh itu berbeda tiba-tiba banting setir dan berubah haluan,ketika mereka telah menikah dan dikaruniai putra-putri yang lucu..,mendadak mereka berkata'ahh begini amat sikap bini gue,harusnya kan dia begitu'..atau'duh,suami gue koq ga bisa mengerti sedikit aja bininya,kenapa dia ga bisa kayak suami-suami yang lain?'pertanyaan-pertanyaan bernada penyesalan dan ketidakpuasan atas sikap pasangan yang jika terus ditumpuk bisa membuat pernikahan kandas.mereka sepertinya lupa bahwa dulu ketika masih sama-sama lajang,mereka adalah penganut aliran teori jodoh itu yang beda,dan ketika perbedaan-perbedaan itu mulai timbul seiring usia pernikahan,maka mereka menjadi tersiksa tuk hadapi kenyataan bahwa pasangan yang ada disampingnya berbeda 360 derajat,kalimat-kalimat gombal,seperti'kuterima kamu apa adanya',mari kita saling mengisi dengan segala kekurangan dan kelebihan mu',lambat laun menguap karena dipanaskan oleh sikap egois yang berujung pada pertengkaran dan berakhir dengan perceraian.

bagaimana dengan teori jodoh yang kedua,yang menyatakan jodoh itu sebaiknya yang mirip?..ternyata banyak juga pasangan yang mirip, karam pula bahtera rumah tangga nya...loh?pasangan suami istri yang punya banyak sekali kemiripan,bukan berarti mereka bisa bertahan jika ada konflik mampir ke kehidupan mereka,sering diibaratkan seperti batu bertemu batu,sama bentuknya dan keras nya..,salah satu bisa hancur atau keduanya sekaligus.para penganut teori jodoh itu seharusnya mirip,lupa bahwa dulu ketika mereka masih lajang..mereka sering berkata'gue cinta dia,karena dia udah kayak bayangan gue sendiri,wajah kami mirip,sikap kami,hobi kami,bla...bla...bla.seiring usia pernikahan,ternyata banyak kemiripan yang mereka temukan dipasangan mereka telah membuat mereka jenuh dan cenderung mencari pembenaran atas setiap khilaf yang dilakukan,dibenak mulai timbul pertanyaan'kenapa dia ga bisa berubah sih?harusnya kan dia paham atas semua sikapku.saya jadi teringat sebuah pertanyaan unik..,'maukah kau menikahi dirimu?'

menurut saya...,kedua teori jodoh di atas tidak ada yang salah,ketika kita memilih pasangan hidup kita maka biasanya ada sesuatu dari diri pasangan kita yang berbeda,sesuatu yang biasanya tidak kita miliki dan seiiring waktu maka secara perlahan sikap kita mulai mirip dengan pasangan kita walaupun tidak sama persis,kemiripan yang mungkin timbul karena ketulusan dan rasa saling menghargai serta berusaha memahami karakter pasangan kita.tentunya butuh jam terbang yang tidak sebentar dan butuh kesabaran ekstra bagi sepasang manusia yang sebelumnya tidak saling mengenal,untuk saling mencari kemiripan,demi mendapatkan kesamaan irama langkah dan melupakan perbedaan di antara mereka,sebagai bahan pembelajaran keikhlasan tuk selalu melihat ketidaksempurnaan diri sendiri dan mengubur dalam-dalam keinginan untuk merubah pasangan kita menjadi seperti yang kita inginkan.

(catatan kecil dari seorang pria bodoh yang sedang berusaha untuk jadi suami dan ayah yang baik,mama...i love the way you love me)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun