Mohon tunggu...
Eko Krismanto
Eko Krismanto Mohon Tunggu... -

hanya seorang musafir yang sedang mencari jalan pulang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gara-gara Satu dan Dua?

22 Juni 2014   21:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aarrghh...pusing rasanya kepala..melihat berita-berita berbau politik...aromanya kian hari semakin panas saja dan berbau gosong.para pendukung dari kedua capres yang kelak jika terpilih akan menjadi pemimpin bangsa ini,semakin sengit bertarung memperjuangkan jagoan mereka masing-masing.pertarungan antara kedua kubu yang menurut saya,sudah tidak lagi memakai akal sehat,fans fanatik biasanya memang begitu..,di mata mereka tak ada cela sedikitpun pada sosok idola mereka,mereka tidak lagi sebatas memuji tapi telah sampai ke level memuja.

seorang fans fanatik 'wajib'hukumnya tuk selalu membela idolanya dalam keadaan apapun dan biasanya tidak suka dengan saingan atau lawan bagi idolanya,ga taulah..itu hukum alam barangkali..segolongan kelompok yang amat sangat fanatik mudah sekali ditunggangi provokator yang berotak kotor,sebagai seorang muslim yang belum bisa fasih melafalkan huruf hijaiyah,saya teringat sabda baginda nabi muhammad saw,'dan janganlah kamu'berlebih-lebihan'dalam segala sesuatu'dan'janganlah kamu terlalu mencintai seseorang,karena bisa jadi kelak kamu akan membencinya,begitu pula sebaliknya'.

dan..inilah yang kini terjadi.betapa saat ini banyak orang yang tanpa sadar'menuhankan'capres pilihan mereka dan memandang negatif capres yang lain.ditambah lagi peran media cetak,elektronik,sosial media yang sepertinya gemar menabuh genderang perang di antara kedua kubu pendukung capres,mereka sepertinya sudah punya'bendera'masing-masing dan berhasil membuat orang goblok seperti saya jadi galau,mungkin mereka ingin membingungkan masyarakat dan memasyarakatkan bingung...hehehe..yah udah hukum alam juga barangkali,bahwa berita tentang keburukan atau kekurangan orang lain itu lebih tinggi rating nya dan digemari daripada berita tentang kebaikan,huft...,sulit membedakan mana black campaign dan yang mana pencitraan..,saat ini sepertinya banyak orang meletakkan akal sehat dan hati nurani nya hanya karena beda pilihan,sampai ada tetangga saya yang bertengkar dengan istrinya hanya karena sang istri mengidolakan capres yang berbeda dengan si suami..,banyak juga tokoh yang intelek,terkenal berubah menjadi kekanak-kanakan dan menghalalkan segala cara demi mendukung idolanya.

politik adalah ilmu atau seni tuk meraih kekuasaan,kalau ga salah itu arti sederhana dari politik.sayangnya..begitu kekuasaan diraih maka biasanya penyakit lupa diri  dan lupa janji datang menjangkiti para pemegang tahta mulai dari pak rt sampai pak presiden,politik menurut saya adalah seni untuk membodohi diri sendiri dan orang lain agar kita terlihat pintar dan mampu memegang kekuasaan,saya jadi teringat kisah khalifah umar bin abdul aziz(maaf kalau salah),beliau sempat menangis hebat ketika ditunjuk jadi pemimpin,karena takut tak bisa memimpin rakyatnya dengan adil dan TAKUT AKAN MURKA ALLAH SWT.rasa takut pada YANG MAHA MENGETAHUI itulah mungkin yang membuat para fans fanatik kedua kubu capres saling menyerang dengan fitnah yang membabi buta dan tak lagi mengenal etika.bhineka tunggal ika sepertinya hanya sebagai hiasan dibawah kaki burung garuda,saya sebagai orang awam sangat kawatir dengan yang namanya PERBEDAAN,karena biasanya kata perbedaan itulah yang menjadi kata favorit para provokator tuk mengadu domba dan memecah belah bangsa ini,dari jaman kolonial belanda dan sampai akhir jaman.jangan sampai ada'PENONTON'di belakang 'LAYAR'yang bertepuk tangan dan tertawa sambil bersulang menyaksikan perseteruan yang ada.dukunglah capres favorit kita sewajarnya dan secara rasional,lihatlah segala kelebihan dan kekurangan nya,hindari berprasangka buruk pada capres yang bukanlah pilihan kita.karena kita diciptakan berbeda bukan untuk saling menghina dan menjatuhkan tapi untuk dapat saling menghargai dan bersyukur,coba deh..misalkan smua orang diciptakan sama tidak ada yang berbeda....walah...monoton dan membosankan sekali dan dunia ga akan berputar..MERDEKA ATAU MATI...,loh??yups..menjadi hamba TUHAN yang bebas MERDEKA dari pikiran picik dan negatif atau menjadi seperti orang yang MATI akal dan hati nya hanya karena terlalu memuja seseorang secara berlebihan.semoga bangsa ini tidak menjadi bangsa zombies,yang bergerak dan beraktivitas hanya karena lapar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun