Mohon tunggu...
BTKR. (Zhaki)
BTKR. (Zhaki) Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengurus Departemen Media, Informasi dan Komunikasi Organisasi Islam serta Kontributor Website Berita

Hanya yang mengenal badai yang bisa berdiri seteguh karang, karena kekuatan lahir dari pemahaman akan masa lalu..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perang Dagang hingga Piala Dunia, Kilas Balik Sejarah Romawi vs Persia dalam Surah Ar Rum

21 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   14:01 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah banyaknya peristiwa besar terjadi di Dunia beberapa tahun terakhir ini memicu maraknya kubu atau kelompok yang saling membela atas kepentingan masing masing.

Perang Dagang di masa Kepresidenan Donald Trump antara Amerika Serikat dengan China, Perang Agresi Militer Rusia ke Ukraina yang dipicu oleh NATO dimasa kepemimpinan Joe Biden, hingga gelaran Piala Dunia Qatar 2022 di babak final yang membentuk kubu antara Perancis dan Argentina.

Hal tersebut mengingatkan saya dengan Asbabun Nuzul (sebab turunnya ayat) surah Ar Rum ayat 1 sampai 7 dimana para sahabat juga merasakan perasaan yang sama.

Secara sosial (menurut Ust. Felix Siauw), kala itu seluruh dunia memperhatikan gejolak yang terjadi antara dua kekuatan besar dunia, Kekaisaran Bizantium Romawi Timur dengan Kekaisaran Sasanid Persia.

Perang antara kedua Kerajaan Adidaya itu menarik seluruh perhatian dunia, termasuk kaum Muslimin Mekah yang masih menjadi minoritas sesaat sebelum peristiwa Hijrah Nabi ke Yatsrib (Madinah).

Kaum Musyrikin Mekah saat itu merasa bergembira tatkala Kekaisaran Persia memenangkan pertempuran dengan Romawi, sedangkan kaum Muslimin merasa bahagia tatkala Kekaisaran Bizantium memenangkan pertarungan dengan Persia.

Menurut Ibn Katsir dalam tafsirnya menerangkan awal surah ini, mengutip dari perkataan Ibn Abbas yang mengisahkan bahwa kaum Musyrikin bersuka cita tatkala Persia menang atas Romawi karena kedekatan mereka dalam hal Theologis, begitupun dengan kaum Muslimin.

Persia saat itu menganut sistem kepercayaan Paganisme (penyembah api) sebagaimana kaum Musyrikin Mekah yang menyembah berhala, sedangkan Romawi kala itu menganut Agama Samawi (Agama Langit) sebagaimana ajaran yang dibawa oleh Rasulullah.

Kedekatan Theologis atau kepercayaan ini mampu menampakkan keberpihakan antara kubu Paganisme dan kubu Samawi, walau dalam penerapan dan keyakinan mereka saling berbeda.

Saat itu, Persia berhasil memenangkan peperangan atas Romawi dan mendapatkan wilayah kekuasaan hingga ke selat Bosphorus. Syah Khosrau II (Kisra Persia)  berhasil memojokkan Flavius Heraklius (Kaisar Bizantium) hingga ke benteng Konstantinopel.

Kekalahan Romawi kala itu menjadi kegembiraan bagi kaum Musyrikin Mekah dan kesedihan bagi kaum Muslimin. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi kaum Musyrikin Mekah untuk menghina
kaum Muslimin dengan mengatakan "Saudara kami berhasil mengalahkan saudara
kamu. Demikian pula yang akan kami lakukan kepadamu jika kamu tidak mau mengikuti kami, yaitu meninggalkan Agama
kamu yang baru (Islam)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun