Mohon tunggu...
BTKR. (Zhaki)
BTKR. (Zhaki) Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengurus Departemen Media, Informasi dan Komunikasi Organisasi Islam serta Kontributor Website Berita

Hanya yang mengenal badai yang bisa berdiri seteguh karang, karena kekuatan lahir dari pemahaman akan masa lalu..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dimulai! Melihat Bagaiamana Santri PPS Abu Bakar Berkegiatan di Tengah Keramaian Hutan Pinus Rombeng

21 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 21 Oktober 2022   20:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANTAENG -- Musyawarah Kerja Pengurus Organisasi Santri Intra Pesantren (OSIP) PPS Abu Bakar Ash Shiddiq Bulukumba sedang berlangsung (Sabtu, 1 Oktober 2022), proses Musyawarah Kerja diarahkan dan dipantau langsung oleh Ustadz Supriadi Nasir, S.Pd selaku Kepala Sekolah Pondok Pesantren tingkat Ulya (SMA).

Muhammad Zuhroni, santri kelas 2 Ulya yang menjabat sebagai ketua OSIP Tahun Ajaran 2022/2023 sangat antusias mengambil peran dalam kegiatan kali ini. Dalam sesi wawancara, nampak santri yang murah senyum ini menjawab segala pertanyaan dengan lugasnya.

Dokpri
Dokpri

"Salah satu perhatian kepengurusan (kepengurusan) kami adalah masalah kesehatan, Insyaallah dalam Musyawarah Kerja ini akan banyak pembahasan tentang program kerja seputar kesehatan Pondok, kak", ujarnya.

Sejak tahun 2010, isu seputar kesehatan menjadi perhatian besar dalam kehidupan pesantren terlebih dalam lingkup kehidupan Asrama.

Mengutip dari Tempo.co (22/10/2021), Kementerian Kesehatan RI dalam Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren pada 2007 melaporkan terdapat 14.798 pondok pesantren dengan prevalensi scabies cukup tinggi di Indonesia. Menteri Kesehatan RI 2014-2019, Nila Moeloek, pernah meminta komunitas pesantren menghilangkan mitos penyakit ini di kalangan para santri.

"Tolong jangan ada lagi santri yang mengidap kudis, karena para santri ini merupakan generasi penerus bangsa. Jadi harus sehat dan cantik," katanya saat berkunjung ke Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 27 Maret 2019.

Menutup kegiatan Musyawarah Kerja, Ustadz Nur Alamsyah, S.H. selaku guru dan pembina santri menasehatkan untuk menjalankan program kerja dengan sungguh sungguh dan dikerjakan (dilaksanakan) dengan sepenuh hati.

"Menjalankan program harus dengan cinta," ungkapnya sebagai penanda dan penutup dari kegiatan tersebut.

Reporter : Ahmad Robbani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun